Tak Ada Rotan Akar pun Jadi

KM. Serambi_Brangrea – Ungkapan itu pantaslah diutarakan untuk menggambarkan rangkaian acara pisah kenang siswa Kelas XII SMKN 1 Seteluk Tahun Pelajaran 2012/2013. Acara yang telah dipersiapkan sedemikian rupa dari jauh-jauh hari ternyata tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Ini dikarenakan sumber listrik dari PLN yang menjadi sumber utama padam, padahal acara tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya pasokan listrik. Mesin diesel sebagai sumber listrik cadangan yang dipersiapkan ternyata tidak banyak membantu karena amplifier yang digunakan tidak mampu menahan arus besar dari mesin diesel. Akan tetapi ada alternative yang ditempuh oleh panitia yaitu memanfaatkan aki dari mesin mobil praktik siswa. Oleh karenanya tiada rotan akar pun jadi.

Acara pisah kenang ini dilaksanakan kamis kemarin (23/5) bertempat di lapangan basket SMKN 1 Seteluk dengan mengambil tema “Merangkai Kebersamaan dalam Meraih Sukses”. Acara yang seyogyanya dimulai pukul 08.00 Wita harus tertunda hingga pukul 09.00 Wita. Hal ini dikarenakan listrik PLN padam sehingga panitia harus segera menggunakan sumber listrik alternative seperti mesin diesel. Akan tetapi ini ternyata tidak menyelesaikan masalah, alhasil amplifier sekolah meletup dan mengeluarkan asap seperti dikatakan Gufran panitia seksi Acara yang kebetulan berada sangat dekat dengan mesin yang meledak. Ini dikarenakan sumber arus dari mesin diesel jauh melampoi dari daya tampung mesin amplifier. Panitia pun haru berfikir keras untuk mencari solusi lain. Ternyata aki mobil pratik siswa yang menjadi sasaran, tanpa berfikir panjang panitia langsung mengambil dan merangkai 4 buah aki sebagai sumber listrik. Seperti dikatakan Abdul Malik, S.Pd coordinator seksi perlengkapan bahwa kita tidak ada pilihan lain, walaupun tidak maksimal akan tetapi dengan sumber listrik alternative aki mobil ini bisa memenuhi kebutuhan listrik acara.

Dalam sambutannya kepala SMKN 1 Seteluk M. Tamrin, S.Pd. mengutarakan permohonan maaf atas kendala teknis dalam pelaksanaan acara tersebut. Selain itu beliau memaparkan arah pengembangan SMKN 1 Seteluk pada tahun-tahun mendatang. Berbagai macam strategi harus diupayakan agar SMKN 1 Seteluk bisa menyelenggarakan pendidikan berkualitas guna menghasilkan output yang berkualitas pula. Sekolah menaruh harapan besar agar lulusan SMKN 1 Seteluk bisa menjadi generasi muda yang kreatif dan inovatif dalam menyambut era persaingan yang ketat. Selain itu lulusan SMK harus fleksibel dan tanggap terhadap kemajuan teknolgi.

Disela sesi sambutan diselingi pula dengan berbagai hiburan karya bengkel seni SMKN 1

Seteluk seperti tarian bali, joge’ bolang kemang, dan dance. Sebenarnya ada banyak lagi kreasi siswa yang akan ditampilkan akan tetapi karena kendala teknis tersebut banyak acara hiburan yang harus ditiadakan. Akan tetapi hal ini tidak sampai mengurangi substansi dari maskud penyelenggaraan acara pisah kenang tersebut. Diakhir acara ditutup dengan doa bersama yang mana dalam doa tersebut dipanjatkan agar siswa kelas XII bisa lulus seratus persen dan bisa menjadi orang yang berguna di masyarakat kelak. (c_benk VH)