KM All In One

KM Serambi Brang rea melayani aneka Jasa seperti Instal Ulang Leptop, Print, Internet, Pulsa, Cetak Foto, Cetak Undangan, Laundry, Menjual/Menerima Pesanan Aneka Kue. Sekretariat : Jl. Baso Busing Desaberu Dsn Dangar Permai Hp: 081915984745/085338575577

Senin, 30 September 2013

Jambore Kampung Media Awal Oktober?


KM. Serambi_Brangrea – Pertanyaan yang sama juga terlintas dalam fikiran kami komunitas Kampung Media Sumbawa Barat dengan teman-teman komunitas kampung media NTB lainnya. Kapankah pelaksanaan Jambore Kampung Media 2013?? Sesuai informasi terdahulu ketika pelaksanaan Rakornis KM Provinsi NTB di hotel Lombok Raya bahwa jambore KM 2013 dilaksanakan pekan keempat bulan September. Namun sampai pagi tadi  (senin/30/9) yang notabene hari terkahir bulan September belum juga ada informasi resmi tentang pelaksanaan jambore tersebut. Tidak sengaja membuka situs jejaring social facebook, melalui akun Muh. Faisatullah Motivator Gerbang Patuh Karya Lombok timur diperoleh informasi bahwa pelaksanaan jambore diundur sampai awal oktober.

Potensi Wisata Pantai Jelenga Kian Terlupakan


KM. Serambi_Brangrea – Ada banyak potensi wisata yang telah dikembangkan di Sumbawa Barat, salah satunya adalah Pantai Jelenga yang berada di Desa Beru Kecamatan Jereweh. Beberapa tahun lalu terdengar sangat besar gaung promosi wisata pantai tersebut, kawasan wisata yang menggungulkan pemandangan indah “Good View” dengan ombak pantai yang cocok untuk berselancar “Surfing” sekarang ini sangat sepi kunjungan.
Hari minggu kemarin (29/9) adalah hari wisata keluarga, akan tetapi terlihat hanya beberapa orang saja yang datang untuk berwisata. Seno wisatawan lokal dari Alas yang penasaran akan keindahan pantai Jelenga mengakui bahwa pantai Jelenga memang sangat indah, pasir putih dengan ombak besar memang cocok untuk kegiatan berselancar bagi para penggemar selancar. Akan tetapi mengapa orang malah memilih beriwisata ke tempat yang terbilang cukup jauh seperti Labu Pade, atau Pantai Batu Gong di Sumbawa jika di tempat sendiri ada pantai yang sangat indah.

Sabtu, 28 September 2013

Ketika Kekerasan Dianggap Sebagai Sebuah Penyelesaian


KM. Serambi_Brangrea – Mudahnya akses informasi di kalangan masyarakat tidak sepenuhnya memberikan dampak positif, tidak sedikit informasi yang diterima secara tidak utuh bahkan salah mengadopsi menyebabkan nilai pendidikan yang diperoleh adalah pendidikan yang tidak tepat. Ditambah lagi pengakses berita umumnya kalangan remaja yang hanya berfikir singkat dalam melakukan tindakan. Contoh berbagai tayangan dari media informasi yang salah dimanfaatkan justru menjadi bomerang bagi para remaja. Kekerasan dan tindak criminal adalah hal yang paling sering ditemui, seperti terlihat di sekolah-sekolah yang notabene sekolah unggulanpun tidak terlepas dari masalah kenakalan remaja ataupun perkelahian.


Orang tua bersama-sama dengan guru serta masyarakat adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang remaja. Orang tua tidak boleh menyerahkan sepenuhnya pendidikan putra-putrinya hanya kepada pihak sekolah. Orang tua dan keluarga adalah lembaga pendidikan informal pertama bagi anak untuk perkembangan psikologisnya, jika orang tua tidak memberikan control terhadap anak maka anak secara leluasa mengikuti segala bentuk pergaulan yang ada di lingkungannya. Masalah spele bisa menjadi masalah besar jika tidak ditangani secara tepat, tidak jarang kita mendengar perkelahian yang melibatkan dua desa hanya karena salah paham dikalangan pemudanya.

Korselt Listrik Sejumlah Pohon di Tebang

KM. Serambi_Brangrea – Angin yang cukup kencang beberapa hari terakhir menimbulkan kekhawatiran warga akan tumbangnya sejumlah pohon yang ada di pekarangan rumah atau di sepanjang jalan. Oleh karenanya tidak sedikit warga yang mengantisipasi dengan memangkas bahkan menebang pohon yang berpotensi tumbang dan mengganggu pengguna jalan.
Terlihat sejumlah orang siang kemarin (jumat/27/9) memangkas sebagian ranting pohon yang tumbuh di sepanjang jalan lintas Seteluk Meraran. Pohon yang dipangkas adalah pohon yang rantingnya menyentuh kabel Listrik PLN, ini dimaksudkan untuk menghindari putusnya kabel akibat ranting atau dahan pohon yang tumbang diterpa angin. Tidak sedikit pula pengendara yang khawatir akan tertimpa pohon ketika angin kencang menerpa. Dituturkan helmy warga yang melintas di jalan lintas kelanir bahwa ia sempat tertimpa ranting pohon tepat di pergelangan tangan. Memang sih rantingnya tidak begitu besar, akan tetapi jika sedang melaju dan ranting pohon tepat jatuh dibagian tangan pasti benturan yang terjadi akan semakin keras tambahnya. Oleh karenanya kita harus waspada jika berkendara menggunakan sepeda motor khususnya serta jangan lupa menggunakan helm.

Jumat, 27 September 2013

Cuaca ekstrim melanda KSB

KM. Serambi _Brangrea – Matahari yang sangat terik pada puncak musim kemarau tahun ini membuat setiap orang merasakan gerah teramat sangat. Tidak sedikit pula orang yang terserang panas dalam bahkan sakit flu. Khususnya pada siang hari suhu udara bisa mencapai diatas 30 Derajat sedangkan pada malam hari juga terasa sangat dingin. Perbedaan ekstrim inilah yang membuat orang sangat rentan terserang penyakit.
Mungkin kondisi serupa juga terjadi di wilayah lain di luar KSB akan tetapi di Seteluk, Taliwang, dan Brang rea sudah pasti merakan cuaca panas yang sungguh ekstrim pada siang hari. Tidak sedikit pula orang yang mengekspresikan persaan terhadap kondisi cuaca ini dengan menuliskan status di jejaring social. Edi warga taliwang yang bekerja pada salah instansi di Seteluk mengutarakan bahwa kondisi cuaca yang panas ketika ia pulang bekerja tidak jarang membuat ia merasa sakit kepala, sungguh keadaan yang luar biasa. Bukan hanya itu saja kecamatan Brang Rea selama ini bisa menanami sawah dengan padi 3 kali dalam setahun, namun akibat kekeringan yang melanda maka pertanian padi dihentikan dulu.

Kamis, 26 September 2013

Kehadiran Senikan Diantara Menjamurnya Kompor Gas

KM. Serambi_Brangrea – Program konversi BBM (Bahan Bakar Minyak) dari Minyak tanah ke Gas berdampak pada meningkatnya penggunaan kompor gas di kalangan masyarakat. Akan tetapi tidak sedikit masyarakat yang tetap menggunakan berbagai macam alat memasak tradisional seperti kompor mitan bahkan masih menggunakan senikan (tungku).

Perasaan was-was dengan maraknya pemberitaan miring tentang kompor gas membuat sebagian warga masih bertahan menggunakan kompor mitan dan senikan. Bagi warga Sumbawa alat masak tradisional yang disebut dengan senikan masih dapat dijumpai dengan mudah. Seperti terlihat di rumah papin Hawa warga seteluk tengah kemarin  sore (rabu/25/2013). Senikan sendiri terbuat dari susunan batu bata atau batu gunung yang diletakkan di atas cetakan tanah berukuran 1 m2 dengan tinggi 30 cm dan tergantung juga pada selera pemilikinya. Ia mengutarakan masih tetap bertahan menggunakan senikan karena merasa sangat nyaman dan aman, bahan bakarnya sendiri yang menggunakan kayu bakar masih bisa terpenuhi dari ranting kayu di kebun yang ia miliki. Selain itu rasa masakan yang dibuat dengan kayu bakar ada cita rasa sendiri tambahnya. Apalagi Sumbawa terkenal dengan masakan tradisionalnya berbahan ikan bakar yang disebut sepat terasa sangat nikmat dan memiliki cita rasa asli jika dibakar langsung dengan kayu bakar dibandingkan dibakar dengan kompor.

Rabu, 25 September 2013

Komunitas Kampung Media Fasilitasi Verval NUPTK

KM. Serambi_Brangrea – Kesibukan PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) sejak akhir Juni 2013 yang lalu sampai dengan saat ini masih terlihat. Keharusan bagi PTK untuk melakukan Verifikasi dan Validasi (Verval) data membuat Guru selaku tenaga pendidik ataupun Staf Tata usaha selaku tenaga kependidikan harus bekerja keras untuk bisa menyelesaikan proses tersebut. Kendala yang dihadapi dalam proses Verval ini adalah system on-line yang dianggap sangat menyulitkan bagi sebagian besar PTK khususnya yang jauh dari perkotaan. Oleh karenanya Anggota Komunitas Kampung media Sumbawa Barat yaitu KM. Instan Poto Tano, KM. Mesra Seteluk, dan KM. Serambi Brangrea bersama-sama memfasilitasi verval system online menggunakan sarana internet yang dimiliki.

Bagi masyarakat atau PTK yang berdomisili di perkotaan masalah system online tidaklah menjadi permasalahan, akan tetapi kondisi sebaliknya dialami tidak sedikit dari jumlah PTK yang jauh dari perkotaan. Hal ini dikarenakan jaringan internet atau jaringan Telkom belum sampai ke wilayah pedesaan, tentunya ini menjadi kendala untuk pemasangan jaringan internet. Satu-satunya alternative yang bisa diambil adalah dengan menggunakan jaringan GSM yanga ada dan ini agak sedikit menyulitkan bagi sebagian orang karena harus disertai dengan modem.

Selasa, 24 September 2013

Eceng Gondok Pakan Alternatif Peternak Itik Brang Rea

KM. Serambi_Brangrea – Panen padi tidak maksimal memberikan dampak terhadap peternak itik. Benarkah demikian??apakah ada korelasi antara panen padi dengan peternak?nampak sekilas memang tidak ada korelasi secara langsung akan tetapi jika dilihat lebih jauh ternyata peternak itik juga sangat tergantung dengan hasil pertanian. Hal ini terlihat dari kondisi yang sedang terjadi di Kecamatan Brang Rea. Hasil pertanian yang tidak maksimal membuat peternak itik harus memutar otak untuk mencari solusi pemenuhan pakan dan diantaranya adalah dengan memanfaatkan tanaman eceng gondok.

Dengan berkurangnya hasil pertanian kali ini berdampak pada jumlah gilingan padi, secara otomatis akan mengurangi dedak hasil gilingan. Dengan berkurangnya dedak ini kemudian disertai dengan permintaan yang cukup besar akan mengakibatkan harga akan melonjak naik. Inilah dampak yang dialami oleh peternak itik di Brang Rea khususnya di Desaberu. “Sudah jarang harganya naik pula!” inilah yang dikeluhkan oleh indra salah seorang peternak itik. Oleh karena itu ia harus berfikir keras untuk bisa mengatasi permasalahan pakan ternak itiknya. Dengan menggali berbagai informasi dari “Mbah Google” ia mendapatkan referensi berbagai macam tanaman yang bisa dijadikan pakan alternative. Lumayan lah bisa sedikit meringankan beban usaha tambahnya.

Minggu, 22 September 2013

Jalan Desa Mapin Sedikit Lebih Baik

KM. Serambi_Brangrea – siapa yang tidak tahu desa mapin, desa yang merupakan bagian dari Kecamatan Alas Barat ini merupakan desa yang tergolong besar dan ditinggali oleh banyak penduduk. Desanyapun terbagi atas tiga wilayah yaitu Mapin Beru, Mapin Kebak, dan Main Rea. Akan tetapi jika orang mendengar nama Mapin pasti akan langsung memberikan pertanyaan kembali “Bagaimana jalannya? Sudah bagus belum?”.

Karena padatnya penduduk yang mendiami daerah ini menyebabkan mobilitas warga baik ke dalam atau keluar desa sangat tinggi. Mobilitas ini tentunya sangat terkait dengan infrastruktur yang ada khususnya jalan raya. Kemarin (sabtu/22/9) rombongan warga dari Kecamatan Brang rea datang ke Desa Mapin untuk menghadiri Resepsi pernikahan warga Mapin Rea, kesan yang cukup berbeda bisa dirasakan. Jika selama ini mapin sangat dikenal dengan kondisi jalannya yang rusak parah maka sekarang sudah sedikit lebih baik. Kurang lebih sepanjang 7 km jalan sepanjang Mapin Beru sampai ke Mapin kebak sudah bisa dinikmati oleh warga.

Sabtu, 21 September 2013

Menyulap Pekarangan Rumah Jadi Kebun Sayuran

KM. Serambi_Brangrea – Waktu luang tidak dibiarkan berlalu begitu saja bagi Ibu Eja warga Brang Rea. Selain berprofesi sebagai peternak itik ia bersama suaminya juga memanfaatkan lahan kosong atau  sebagian dari pekarangan rumahnya untuk ia tanami dengan aneka sayuran.

Selain faktor tingginya kebutuhan hidup saat ini, naiknya harga barang terutama kebutuhan pokok membuat Ibu Eja berinisiatif memanfaatkan semaksimal mungkin potensi yang ia miliki termasuk pekarangan rumahnya. Ia menanami pekarangan rumahnya dengan aneka sayuran seperti kacang panjang, bayam, mamia, ubi, tomat, cabai, dan bawang. Saat ditemui kemarin jumat (20/09) disela kesibukannya mengurus kebunnya ia menuturukan bahwa dengan menanam sendiri beberapa jenis sayuran paling tidak bisa mengurangi pengeluaran untuk beberapa kebutuhan dapur. Tidak hanya itu saja tetangga sekitar ada yang sengaja datang untuk membeli beberapa jenis sayuran, bisa jadi tambahan penghasilan juga tambahnya sembari tersenyum.