KM All In One

KM Serambi Brang rea melayani aneka Jasa seperti Instal Ulang Leptop, Print, Internet, Pulsa, Cetak Foto, Cetak Undangan, Laundry, Menjual/Menerima Pesanan Aneka Kue. Sekretariat : Jl. Baso Busing Desaberu Dsn Dangar Permai Hp: 081915984745/085338575577

Rabu, 24 Juli 2013

Kuliner Ramadhan : Bujak Daru Pesal Yang Kian Langka



KM. Serambi_Brangrea – Siapa yang tidak kenal kuliner yang satu ini, Pesal alias Sepat menjadi primadona utama dan pertama takjil berbuka puasa. Berbuka puasa tidak lengkap rasanya tanpa pesal, ada berbagai macam variasi isi serta modifikasi bahan pembuatannya. Bahan utama bisa menggunakan Ikan Bakar ataupun Ayam Bakar, akan tetapi bahan pelengkap yang disebut dengan daru ini sudah tidak bisa menyamai bahan-bahan aslinya. Biasanya bahannya berupa aruq, lomoq ketimes, asam seping, terong bakar dan yang paling sering digunakan adalah Bujak. Akan tetapi sekarang ini sudah jarang bisa didapatkan sehingga kebanyakan pesal atau sepat dibuat tanpa bahan yang satu ini.

Mungkin sebagian orang tidak mengenal Bujak ini. Jangankan orang luar Sumbawa barat, orang Sumbawa barat pun terutama generasi muda banyak yang tidak mengetahui apa itu Bujak. Sebenarnya Bujak adalah tanaman rotan yang masih muda yang terlebih dahulu dibakar kemudian dibuang kulitnya, selanjutnya bagian dalamnya dipotong sesuai selera dan langsung ditambahkan kedalam olahan pesal. Dari segi rasa memang terasa agak pahit sehingga bagi yang baru mencicipinya akan merasa sedikit aneh, akan tetapi setelah beberapa kali menikmatinya barulah akan terasa sangat enak dan pahit yang terasa akan memberikan sensansi tersendiri. Apalagi setelah tercampur dengan bahan-bahan lainnya sehingga rasa pesal yang sedikit asam dan segar bercampur dengan sedikit pahit dari bujak akan menambahkan nikmat bagi siapapun yang menikmatinya.


Sulitnya bisa didapatkan Bujak ini dipasaran dikarenakan tanaman rotan yang kian hari kian langka. Selain itu keengganan warga untuk mau bersusah payah mendapatkannya di hutan juga menjadi penyebab tidak seperti masa-masa sebelumnya dimana warga masih bisa mencari sembari mencari kayu bakar di hutan. Di pasar taliwang misalnya pedagang yang menjual bahan sepat yang biasanya sudah berupa satu paket lengkap bisa dipastikan tanpa Bujak. Dituturkan Pica 50 thn warga desa Belo penggemar pesal bahwa ia sangat merindukan sensasi pesal dengan Bujak. Oleh karena sekarang ini pesal-pesal yang dibuat sudah tidak bisa selengkap pesal-pesal masa-masa sebelumnya tambahnya.
 
Walaupun demikian panganan atau kuliner yang satu ini tetap tidak tergantikan, apalagi bisa disajikan dengan Daru atau bahan yang lengkap disertai bujaknya dijamin pasti akan ketagihan. Siapa mau mencoba? Datang saja ke Sumbawa Barat atau ke Brang rea. (c_benk VH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar