KM. Serambi_Brangrea – Siapa yang tidak kenal kuliner yang
satu ini, Pesal alias Sepat menjadi primadona utama dan pertama takjil berbuka
puasa. Berbuka puasa tidak lengkap rasanya tanpa pesal, ada berbagai macam
variasi isi serta modifikasi bahan pembuatannya. Bahan utama bisa menggunakan
Ikan Bakar ataupun Ayam Bakar, akan tetapi bahan pelengkap yang disebut dengan daru ini sudah tidak bisa menyamai
bahan-bahan aslinya. Biasanya bahannya berupa aruq, lomoq ketimes, asam seping,
terong bakar dan yang paling sering digunakan adalah Bujak. Akan tetapi sekarang ini sudah jarang bisa didapatkan
sehingga kebanyakan pesal atau sepat dibuat tanpa bahan yang satu ini.
Mungkin sebagian orang tidak mengenal Bujak ini. Jangankan orang luar Sumbawa barat, orang Sumbawa barat
pun terutama generasi muda banyak yang tidak mengetahui apa itu Bujak. Sebenarnya Bujak adalah tanaman rotan yang masih muda yang terlebih dahulu
dibakar kemudian dibuang kulitnya, selanjutnya bagian dalamnya dipotong sesuai
selera dan langsung ditambahkan kedalam olahan pesal. Dari segi rasa memang
terasa agak pahit sehingga bagi yang baru mencicipinya akan merasa sedikit
aneh, akan tetapi setelah beberapa kali menikmatinya barulah akan terasa sangat
enak dan pahit yang terasa akan memberikan sensansi tersendiri. Apalagi setelah
tercampur dengan bahan-bahan lainnya sehingga rasa pesal yang sedikit asam dan
segar bercampur dengan sedikit pahit dari bujak
akan menambahkan nikmat bagi siapapun yang menikmatinya.
Sulitnya bisa didapatkan Bujak ini dipasaran dikarenakan
tanaman rotan yang kian hari kian langka. Selain itu keengganan warga untuk mau
bersusah payah mendapatkannya di hutan juga menjadi penyebab tidak seperti
masa-masa sebelumnya dimana warga masih bisa mencari sembari mencari kayu bakar
di hutan. Di pasar taliwang misalnya pedagang yang menjual bahan sepat yang
biasanya sudah berupa satu paket lengkap bisa dipastikan tanpa Bujak. Dituturkan Pica 50 thn warga desa
Belo penggemar pesal bahwa ia sangat merindukan sensasi pesal dengan Bujak. Oleh karena sekarang ini
pesal-pesal yang dibuat sudah tidak bisa selengkap pesal-pesal masa-masa
sebelumnya tambahnya.
Walaupun demikian panganan atau kuliner yang satu ini tetap tidak tergantikan, apalagi bisa disajikan dengan Daru atau bahan yang lengkap disertai bujaknya dijamin pasti akan ketagihan. Siapa mau mencoba? Datang saja ke Sumbawa Barat atau ke Brang rea. (c_benk VH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar