KM. Serambi_Brangrea – Siapa yang tidak mengenal kuliner khas Sumbawa yang satu ini, jika di Sumbawa bagian timur dan sebagian Sumbawa Barat disebut sepat sedangkan di Brang rea sendiri disebut dengan Pesal. Namun secara rasa dan bahan baku pembuatannya hampir sama dan yang menjadikan kuliner yang satu ini semakin special adalah sangat identiknya penyajiannya sebagai menu utama pada bulan ramadhan atau bulan puasa.
Telu pulu puasa telu
pulu pesal (tiga puluh puasa tiga puluh sepat.red) adalah ungkapan yang
diucapkan oleh Nana warga desa Belo. Hal
ini menggambarkan betapa pentingnya penyajian menu yang satu ini sebagai takjil
berbuka puasa. Rasa sedikit asem dan segar membuat menu ini menjadi tetap
nikmat walaupun setiap hari dinikmati. Tidak pernah ada rasa bosan atau enek untuk menyantapnya bahkan tidak
lengkap rasanya ibadah puasa tanpa takjil yang satu ini tambahnya. Bahan-bahan
pembuatan sepat sendiri berupa berbagai jenis sayur mentah atau disajikan tanpa
dimasak terlebih dahulu diantaranya buyak (rotan muda), aru, lomo ketimes,
terong, dan berbagai bumbu dapur lainnya.
Memang
ada banyak jenis kuliner lain khas Sumbawa ataupun kuliner modern lainnya namun yang satu ini tetap menjadi
primadona. Selanjutnya antusiasme masyarakat untuk menyajikan menu ini pada
saat berbuka memberikan dampak pada peningkatan jumlah permintaan berbagai
jenis sayur bahan pembuatan sepat atau pesal serta ikan air tawar atau air laut
sebagai bahan utama. (c_benk VH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar