KM All In One

KM Serambi Brang rea melayani aneka Jasa seperti Instal Ulang Leptop, Print, Internet, Pulsa, Cetak Foto, Cetak Undangan, Laundry, Menjual/Menerima Pesanan Aneka Kue. Sekretariat : Jl. Baso Busing Desaberu Dsn Dangar Permai Hp: 081915984745/085338575577

Kamis, 26 September 2013

Kehadiran Senikan Diantara Menjamurnya Kompor Gas

KM. Serambi_Brangrea – Program konversi BBM (Bahan Bakar Minyak) dari Minyak tanah ke Gas berdampak pada meningkatnya penggunaan kompor gas di kalangan masyarakat. Akan tetapi tidak sedikit masyarakat yang tetap menggunakan berbagai macam alat memasak tradisional seperti kompor mitan bahkan masih menggunakan senikan (tungku).

Perasaan was-was dengan maraknya pemberitaan miring tentang kompor gas membuat sebagian warga masih bertahan menggunakan kompor mitan dan senikan. Bagi warga Sumbawa alat masak tradisional yang disebut dengan senikan masih dapat dijumpai dengan mudah. Seperti terlihat di rumah papin Hawa warga seteluk tengah kemarin  sore (rabu/25/2013). Senikan sendiri terbuat dari susunan batu bata atau batu gunung yang diletakkan di atas cetakan tanah berukuran 1 m2 dengan tinggi 30 cm dan tergantung juga pada selera pemilikinya. Ia mengutarakan masih tetap bertahan menggunakan senikan karena merasa sangat nyaman dan aman, bahan bakarnya sendiri yang menggunakan kayu bakar masih bisa terpenuhi dari ranting kayu di kebun yang ia miliki. Selain itu rasa masakan yang dibuat dengan kayu bakar ada cita rasa sendiri tambahnya. Apalagi Sumbawa terkenal dengan masakan tradisionalnya berbahan ikan bakar yang disebut sepat terasa sangat nikmat dan memiliki cita rasa asli jika dibakar langsung dengan kayu bakar dibandingkan dibakar dengan kompor.

Selain mempertahankan tradisi nenek moyang dengan menggunakan alat masak tradisional ini Papin Hawa juga masih mengoleksi berbagai macam peralatan memasak atau alat rumah tangga lainnya seperti Lanyaq/Ancak, gelas, piring, nampan, cereq yang berabahan perak atau kuningan dan masih banyak lagi lainnya. Peralatan seperti sudah termasuk barang langka karena sangat sulit dijumpai, kebanyakan warga yang memilikinya sudah menjual dengan harga murah karena dianggap tidak memiliki nilai padahal barang-barang tersebut termasuk kedalam peninggalan bersejarah bagi perkembangan Tau Samawa. (c_benk VH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar