KM All In One

KM Serambi Brang rea melayani aneka Jasa seperti Instal Ulang Leptop, Print, Internet, Pulsa, Cetak Foto, Cetak Undangan, Laundry, Menjual/Menerima Pesanan Aneka Kue. Sekretariat : Jl. Baso Busing Desaberu Dsn Dangar Permai Hp: 081915984745/085338575577

Sabtu, 28 September 2013

Ketika Kekerasan Dianggap Sebagai Sebuah Penyelesaian


KM. Serambi_Brangrea – Mudahnya akses informasi di kalangan masyarakat tidak sepenuhnya memberikan dampak positif, tidak sedikit informasi yang diterima secara tidak utuh bahkan salah mengadopsi menyebabkan nilai pendidikan yang diperoleh adalah pendidikan yang tidak tepat. Ditambah lagi pengakses berita umumnya kalangan remaja yang hanya berfikir singkat dalam melakukan tindakan. Contoh berbagai tayangan dari media informasi yang salah dimanfaatkan justru menjadi bomerang bagi para remaja. Kekerasan dan tindak criminal adalah hal yang paling sering ditemui, seperti terlihat di sekolah-sekolah yang notabene sekolah unggulanpun tidak terlepas dari masalah kenakalan remaja ataupun perkelahian.


Orang tua bersama-sama dengan guru serta masyarakat adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang remaja. Orang tua tidak boleh menyerahkan sepenuhnya pendidikan putra-putrinya hanya kepada pihak sekolah. Orang tua dan keluarga adalah lembaga pendidikan informal pertama bagi anak untuk perkembangan psikologisnya, jika orang tua tidak memberikan control terhadap anak maka anak secara leluasa mengikuti segala bentuk pergaulan yang ada di lingkungannya. Masalah spele bisa menjadi masalah besar jika tidak ditangani secara tepat, tidak jarang kita mendengar perkelahian yang melibatkan dua desa hanya karena salah paham dikalangan pemudanya.


Novy salah seorang pengajar di salah satu sekolah di Sumbawa Barat menuturkan bahwa hampir rata-rata permasalahan remaja yang terjadi berasal dari hal-hal yang spele dan kesalahpahaman. Siswa banyak yang berkelahi hanya karena saling rebut kekasih, siswa bertindak keras kepada guru hanya karena diberikan peringatan oleh gurunya. Mereka menganggap kekerasan adalah solusi yang paling pas untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Sedangkan akibatnya tidak pernah difikirkan, terserah mau masuk penjara atau dikerluarkan dari sekolah asalkan sudah mampu meluapkan emosinya tidak menjadi masalah dan tentu saja ini sangat keliru.  Selanjutnya ketika permasalahan sampai kepada orang tua maka tidak sedikit pula orang tua yang malah menyalahkan pihak sekolah akibat mendengar informasi hanya dari satu pihak saja. Selain itu siswa yang bermasalah juga tidak jarang berasal dari keluarga pecah “Broken Home” sehingga anak berusaha mencari perhatian di sekolah dengan melakukan berbagai macam tindakan yang tidak sepatutnya. Teman yang dianggap sebagai orang yang mengerti akan permasalahannya terkadang salah mengarahkan sehingga si anak malah semakin terjerumus kedalam masalah yang lebih kompleks.

Akan tetapi kita tidak boleh menyerah begitu saja, semangat mendidik, mengajar, membimbing, dan membina anak harus terus dijaga. Nasib masa depan bangsa kita berada dipundak remaja yang saat ini berada di bangku sekolah. Rasa prihatin dan tanggung jawab semua pihak adalah suatu keharusan karena tanpa adanya koordinasi semua pihak tersebut pendidikan yang baik tidak akan diperoleh secara maksimal. (c_benk VH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar