KM All In One

KM Serambi Brang rea melayani aneka Jasa seperti Instal Ulang Leptop, Print, Internet, Pulsa, Cetak Foto, Cetak Undangan, Laundry, Menjual/Menerima Pesanan Aneka Kue. Sekretariat : Jl. Baso Busing Desaberu Dsn Dangar Permai Hp: 081915984745/085338575577

Selasa, 24 Juni 2014

Urban Musiman Di Brang Rea

KM. Serambi_Brangrea; Setiap kali datang musim panen pasti akan diikuti oleh datangnya sekelompok orang yang berasal dari luar kecamatan Brang rea untuk beradu nasib sebagai tenaga lepas di sawah-sawah penduduk. Kedatangan kaum urban ini sudah berlangsung bertahun-tahun dengan mengikutsertakan seluruh anggota keluarganya.
Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sendiri memang dikenal sebagai daerah penghasil padi terbesar. Hal ini dikarenakan factor geografis dengan system pengairan yang sangat baik membuat pertanian masyarakat dapat berjalan dengan sangat baik.

Baiknya system irigasi dan pengairan di Kecamatan Brang rea mulai dari desa Lamuntet, Bangkat Monteh, Moteng, Tepas, Sepakat, Desaberu, hingga Sapugara, Bree menyebabkan masa pertanian masyarakat bisa dilakukan tiga kali dalam setahun artinya kaum urban yang kebanyakan dari kabupaten Bima dan pulau Lombok akan memadati kawasan pertanian warga tiga kali dalam setahun. Biasanya kaum urban atau masyarakat pendatang ini akan membuat tenda atau tempat tinggal sementara di sejumlah tempat secara berkelompok. Tanah-tanah kosong milik warga atau disepanjang bantaran sungai Brang rea tidak luput menjadi lokasi tinggal warga ini seperti terlihat di bantaran sungai di depan Polsek Brang rea.
Inaq Su salah seorang pendatang dari Lombok mengutarakan bahwa pertanian yang baik di Kecamatan Brang rea menjadi berkah tersendiri bagi kami. Tiap kali musim panen kami pasti akan mendatangai seluruh desa yang ada di Brang rea disertai dengan semua peralatan dan anggota keluarga imbuhnya.
Kaum urban yang datang secara berkelompok biasanya membagi diri pada wilayah kerja masing-masing. Setiap kelompok beranggotakan 3 sampai 4 kepala keluarga. Mereka akan bekerja mulai dari subuh hingga menjelang sore hari seperti memotong batang padi, merontokkan buah sampai dengan proses packing kedalam karung.
System pembagian yang cukup menguntungkan yaitu 10:4 artinya setiap 10 bagian pemilik sawah maka pekerja akan mendapat 4 bagian menyebabkan pekerja sangat diuntungkan. Jika dibandingan dengan daerah yang hanya mendapatkan hasil 10:2 sehingga bekerja di Brangrea lebih menggiurkan.
Dalam sehari kelompok pekerja bisa mendapatkan 3 sampai 4 kuintal gabah dengan harga jual 340rb/kuintal. Jadi kurang lebih Rp. 1.360.000,- bisa mereka bawa pulang dan jika di bagi kedalam masing-masing kepala keluarga maka satu kepala keluarga bisa membawa pulang bersih uang sebesar 250 rb s/d 300 rb setelah dipotong biaya operasional seperti membeli bensin untuk mesin perontok.
Selain membantu petani pada proses panen akibat minimnya tenaga local maka kedatangan kaum urban juga memberikan dampak pada baiknya perputaran roda perekonomian di Brangrea seperti larisnya kios-kios kecil pedagang sembako, warung makan, bahkan konter-konter penjual pulsa ikut kebanjiran pelanggan.
Namun ada satu sisi lain yang cukup memprihatinkan dari kedatangan kaum urban ini yaitu dengan menyertakan seluruh anggota keluarga, berarti yang menjadi korban adalah anak-anak mereka yang masih berada diusia sekolah. Mau tidak mau mereka harus mengikutsertakan anak-anak mereka dikarenakan seluruh anggota keluarga yang lain turut serta mengadu nasib di negeri orang. Mereka mungkin tidak terlalu menyadari hal ini dikarenakan tuntutan ekonomi yang tidak bisa ditunda. Kendati demikian ada juga pendatang yang menitipkan anak-anak mereka kepada keluarga dikampung halaman agar mereka tidak ketinggalan pelajaran di sekolah. Seperti diungkapkan ibu Ida bahwa ia terpaksa menitipkan anaknya pada pamannya di kampung halaman agar ia tetap bisa bersekolah karena upaya kerja keras kami datang jauh-jauh ke Brang Rea menempuh 10 jam perjalanan adalah untuk masa depan mereka juga.
Semoga saja pertanian di Brang rea tetap bisa berjalanan dengan baik karena bukan hanya warga Sumbawa Barat atau warga Brang Rea saja yang menikmati manfaatnya bahkan warga luar Sumbawa barat pun ikut menikmati. (c_benk VH)

3 komentar:

  1. dari kemarin belum mau coba ganti template yang lebih keren dan seo min :) hehehehe . . . .

    BalasHapus