KM All In One

KM Serambi Brang rea melayani aneka Jasa seperti Instal Ulang Leptop, Print, Internet, Pulsa, Cetak Foto, Cetak Undangan, Laundry, Menjual/Menerima Pesanan Aneka Kue. Sekretariat : Jl. Baso Busing Desaberu Dsn Dangar Permai Hp: 081915984745/085338575577

Sabtu, 31 Mei 2014

Ibu-Ibu Mamaq Menguatkan Gigi

KM. Serambi_Brangrea; Mitos ataukah benar bahwa kebiasaan Mamaq bisa menguatkan gigi. Mamaq dalam bahasa samawa berarti mengunyah aneka rempah seperti daun sirih alias eta, gambir, lane alias kapur, tidak lupa pula potongan buah pinangnya. Bahan ini dikunyah dalam waktu bersamaan yang kemudian akan mengeluarkan zat-zat tertentu yang diyakini masyarakat bisa menguatkan gigi.

Dalam kebiasaan Mamaq ada beberapa komponen utama yang istilahnya sudah asing bagi kebanyakan generasi muda seperti Pebuaq, Pekusut/panusit, dan Pejulaq. Hal ini dikarenakan sudah jarang sekali warga yang melakukan aktifitas Mamaq. Di daerah lain mamaq juga dikenal dengan menyirih atau makan dauh sirih, tentunya aktifitas seperti ini juga hanya masih dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di pedesaan atau pedalaman.
Papin Ija (85 thn) dan Papin Sarah (90 th) adalah Desa Belo Jereweh warga yang masih mempertahankan tradisi mamaq yang sudah dilakukan turun temurun. Namun generasi setelahnya atau anak-anak dari nenek ini tidak ada lagi yang mengikuti kebiasaan mamaq ini. Orang yang melakukan kebiasaan mamaq biasanya disebut Ape Mamaq (Ape = nenek) karena hanya kalangan sepuh alias nenek-nenek saja yang masih melakukannya.
Mamaq biasanya dilakukan disela waktu senggang ataupun sembari melakukan aktifitas ringan lainnya. Jika kaum pria memiliki kebiasaan merokok menggunakan rokok jontal (berbahan daun lontar) setelah makan maka bagi kaum perempuan juga biasanya melakukan tradisi mamaq.
Kembali lagi ke bahan-bahan yang digunakan ketika mamaq seperti eta, gambir, lane dan buaq sekarang ini sudah sangat sulit dijumpai. Dulu Sumbawa bisa dikatakan pedesaan yang banyak menghasilkan buah dari tanaman pinang alias buaq akan tetapi sekarang ini buaq harus dibawa dari Lombok. Kemudian kualitas gambir sebagai bahan lainnya juga sudah tidak sebaik kualitas dulu sehingga rasa dimulut juga tidak maksimal ungkap Papin Ija.
Selanjutnya ada istilah Pebuaq, pekusut/panusit dan Pejulaq. Pebuaq sendiri adalah wadah untuk menyimpan bahan-bahan mamaq yang terbuat dari anyaman daun lontar berbentuk kotak berukuran 15x10x10 cm yang dibuka dari bagian atas. Sedangkan istilah pejulaq sendiri adalah wadah untuk menampung air ataupun cairan berwarna merah pekat yang dihasilkan ketika bahan-bahan tersebut dikunyah berbentuk seperti vas bunga yang terbuat dari tanah liat atau logam. Sangat terasa sekali aroma gambir dan daun sirih jikalau kita berada didekat pejulaq ataupun orang yang sedang mamaq. Kemudian panusit/pekusut adalah tembakau yang digumpalkan kemudian digunakan untuk membersihkan sela-sela gigi dari bahan-bahan yang dikunyah.
Selama ini memang sangat diyakini oleh masyarakat bahwa daun sirih memiliki banyak manfaat. Tidak hanya dimanfaatkan secara tradisional, daun sirih juga sudah banyak diolah secara modern sebagai bahan obat-obatan herbal. Satu diantara manfaat daun sirih tersebut adalah mampu mengobati gigi dan gusi yang bengkak. Belum lagi lane alias kapur yang sudah pasti banyak mengandung kalsium juga sangat diyakini mampu membantu menjaga kesehatan gigi.
Mau coba? siap-siap saja merasakan sensasi pedas dan rasa pengah ketika mengunyah bahan-bahan tesebut. Akan tetapi jika sudah mencoba bersiaplah untuk ketagihan. Mudah-mudahan saja tradisi mamaq tetap bisa dilestarikan sebagai salah satu warisan budaya tau samawa. (c_benk VH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar