KM All In One

KM Serambi Brang rea melayani aneka Jasa seperti Instal Ulang Leptop, Print, Internet, Pulsa, Cetak Foto, Cetak Undangan, Laundry, Menjual/Menerima Pesanan Aneka Kue. Sekretariat : Jl. Baso Busing Desaberu Dsn Dangar Permai Hp: 081915984745/085338575577

Senin, 08 April 2013

Wabah Tongro 325 Hektare Sawah Dapat Semprot Massal



KM. Serambi_Brangrea – Wabah Wereng Cokelat atau Tongro yang melanda pertanian Kecamatan Brang Rea mulai dari Desaberu, Tepas, Sepakat telah menyedot perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. Wabah ini membuat panen raya musim tanam kali tidak memberikan hasil yang maksimal atau hasil panen turun drastis. Wabah yang disebabkan oleh virus ini harus dibasmi sampai ke akar-akarnya dengan melakukan semprot massal kepada 325 Hektare lahan sawah yang tersebar pada tiga desa tersebut.
Pemerintah daerah melalui Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Brang Rea telah melakukan koordinasi dengan satuan terkait mulai dari Camat sampai dengan kepala desa untuk mengadakan sosialisasi tentang penanganan wabah yang sedang melanda. Rapat koordinasi telah dilakukan di beberapa tempat yang mana kali pertama (Rabu/3/4) dilakukan di Kantor Camat Brang Rea yang dihadiri oleh Sekda Kabupaten sumbawa Barat Ir. Musyafirin, MM., Penyeluh Pertanian, Perangkat Desa, serta Perwakilan Petani. Kemudian sosialisasi berikutnya dilakukan pada hari jumat (4/4) bertempat di Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kecamatan Brang Rea tentang program penyemprotan gratis di seluruh wilayah yang terkena Tongro.

Sesuai materi sosialasi tentang Tongro diketahui bahwa wabah ini disebabkan oleh virus yang menyebar dari sawah yang satu ke sawah yang lainnya. Selain itu pola tanam monoton dengan satu jenis tanaman sepanjang tahun membuat perkembangan virus ini tidak terkendali. Oleh karena itu pola penyebarannya harus dihentikan dengan memutus mata rantai perkembangbiakannnya. Tanaman yang terinfeksi dengan virus ini ditandai dengan berubahnya warna padi menjadi kecoklatan dan lama-kelamaan akan mati. Selanjutnya bila terinfeksi pada padi yang baru akan berbuah makan buah tanaman padi tersebut akan kosong atau Gombas. Hal inilah yang menyebabkan petani mengalami gagal panen.
Pemutusan mata rantai dari penyebaran virus ini dapat dilakukan dengan pola penyemprotan insektisida serentak di seluruh wilayah persawahan yang terinfeksi. Selanjutnya dalam waktu satu pekan harus dilakukan pembajakan tandas Lalu Agus Adnan staf penyuluh pertanian Kecamatan Brang Brea. Dengan melakukan penyemprotan secara serentak maka virus tidak akan ada kesempatan untuk berpindah ke lokasi lain, kalaupun bisa berpindah maka virus tersebut tidak akan bisa berkembangbiak akibat insektisida yang telah menjadikannya mandul.
Selanjutnya Kepala Desa Desaberu melalui Sekretaris Desa Agus Sudono menghimbau kepada warga untuk secara serentak melaksanakan kegiatan ini. Pemerintah telah menggulirkan bantuan berupa Handtractor, Insektisida jenis Amabas 500 FE, bahkan sampai dengan biaya operasional pembajakan lahan telah disubsidi oleh pemerintah daerah. Selanjutnya di setiap wilayah seperti desaberu, tepas, sepakat telah ditempatkan masing-masing sepuluh orang tenaga teknis untuk membantu petani. Bahkan untuk musim tanam berikutnya telah disiapkan pula bibit secara gratis dengan alokasi 25 kg untuk setiap hektare lahan. (c_benk VH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar