KM. Serambi_Brangrea – Hujan yang tiada henti mengguyur
kawasan Brangrea sejak malam kemarin tak pelak membuat sungai “Brangrea”
meluap. Agenda tahunan berupa banjir bandang sudah menghantui warga. Dini hari
tadi (26/12) air sungai sudah memasuki pekarangan bahkan sampai ke dalam rumah
penduduk. Tidak hanya disitu saja longsor di kawasan Peruak Haji Adam pun telah
mengisolasi daerah Brang Rea dengan daerah lainnya.
Banjir yang menghantam malam tadi sudah diantisipasi oleh
warga dengan mengamankan semua dokumen dan barang-barang berharga ke tempat
yang aman. Tidak sampai disitu saja warga juga telah disibukkan dengan mencari
dan mengurusi binatang ternaknya seperti sapi, kambing, kerbau ataupun kuda untuk
dibawa ketempat yang aman karena dikhawatirkan hanyut seperti pengalaman tahun
sebelumnya . Kecamatan Brang rea terdiri dari desa Bree, Sapugara, Desaberu,
Tepas, Moteng memang dilalui oleh alira sungai “Brangrea” sehingga jika terjadi
luapan maka desa tersebut yang pertama kali akan dilanda banjir. Daerah yang
terparah terkena banjir adalah Tepas, Moteng dan Bree, di desa tersebut air
sudah mencapai ketinggian pinggang orang dewasa sehingga memutuskan jalur
transportasi dari atau ke daerah tersebut.
Sahaq salah seorang warga Desaberu yang akan
menuju ke Labuan mapin pagi tadi harus kembali karena tidak bisa melewati
jebakan banjir di Desa Bree. Begitu pula sebaliknya warga Brang rea yang pulang
dari taliwang juga terjebak di Desa Temekan akibat terhalang oleh material
longsoran di Peruak Haji Adam. Sampai berita ini diturunkan hujan dan mendung
masih menyelimuti kawasan Brang Rea sehigga kemungkinan banjir susulan harus
diantisipasi.( ©_benk VH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar