KM. Serambi_Brang rea – Ayam Mati Kelaparan di Atas Padi,
pribahasa itu mungkin bisa sedikit menggambarkan kondisi Brang Rea saat ini
terkait dengan pemenuhan kebutuhan air bersih. Terus apa kaitannya dengan
pribahasa tadi? Siapa yang tidak tahu jika kecamatan Brang Rea merupakan sumber
air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kecamatan Brang rea bahkan Taliwang.
Akan tetapi sejak empat hari terakhir ini pasokan air bersih sangat minim
bahkan tidak ada sama sekali. Tentunya hal ini membuat warga yang hanya
memanfaatkan pasokan air dari PDAM merasa sangat terganggu.
Kondisi seperti ini memang tidak sering terjadi dan biasanya
hanya saat musim penghujan saja, akan tetapi jika sekali saja terjadi maka warga yang
sangat tergantung pasokannya dari PDAM merasa dirugikan. Bahkan Pak Suhar salah
seorang warga Brang rea menuturkan saat berbincang pagi tadi bahwa ia sangat
kecewa dengan pelayanan PDAM saat ini, bukan hanya mengganggu kita sebagai
pengguna saja akan tetapi pembayaran yang dilakukan setiap bulannya dirasakan
sangat tinggi dan tidak sesuai dengan penggunaan tambahnya. Apalagi empat hari
terakhir ini anak-anak selalu terlambat pergi ke sekolah karena harus menunggu
air penuh untuk bisa mandi dan tidak jarang harus menampung air hujan ujarnya. Yana salah seorang warga Desaberu juga menuturkan
bahwa ia harus menampung air dari keran didepan rumah yang disebabkan pasokan
tidak bisa masuk kedalam keran yang ada
di dalam rumah. Sehingga untuk mandi, memasak, dan mencuci ia harus bolak-balik untuk menggotong air
ke dalam rumah.
Sampai
Saat belum dapat dikonfirmasi kepada Petugas PDAM wilayah Brang rea terkait mimimnya
pasokan air ini. Namun sangat diharapkan adanya upaya antisipasi pada masa-masa
mendatang agar tidak selalu terulang keadaan yang sama. Permasalahan ini bukan
terjadi saat ini saja bahkan sudah menjadi hal yang rutin setiap musim
penghujan tiba. (c_benk VH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar