KM. Serambi_Brangrea – Bagi sebagian orang banjir menjadi
momok yang mengkhawatirkan sekaligus menakutkan karena selain dapat menyebabkan
jatuhnya korban harta juga dapat menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Namun bagi sebagian
orang lainnya yang tinggal di sekitar Desa Meraran malah menjadikannya berkah. Mengapa
bisa demikian? Ternyata banjir yang selalu datang pada musim penghujan juga
membawa ribuan ikan jenis nila yang bisa ditangkap oleh warga.
Aktifitas menangkap ikan ini biasa berlangsung dari pagi
sampai dengan siang hari, hal ini dikarenakan biasanya pada siang hari hujan
deras mulai mengguyur. Warga yang datang menangkap ikan tersebut sudah mulai
memadati aliran sungai sejak pagi hari. Selanjutnya Masyarakat yang datang
menangkap ikan tidak hanya berasal dari desa meraran saja, dari luar desa Meraran
pun tidak sedikit yang sengaja datang dengan perlengkapan berupa Jala ataupun jaring.
Hazmi salah seorang penangkap ikan yang masih berstatus sebagai pelajar
mengutarakan bahwa ia memanfaatkan waktu sepulang sekolah ataupun waktu
liburnya untuk menangkap ikan di sepanjang aliran sungai. Hasil yang didapat
pun lumayan bisa menjadi tambahan lauk dirumah bahkan tidak jarang hasil tangkapannya
dibeli oleh pengepul.
Salah seorang pedagang ikan juga tidak ingin
ketinggalan bisa menangkap langsung ikan di sepanjang aliran sungai. Selain membawa
alat menagkap ia juga membawa serta Box stiroform sebagai wadah penampung
beserta timbangannya. Walaupun ukuran ikan tangkapan tidak sebesar hasil
budidaya namun antusias warga untuk menangkap ataupun membeli hasil tangkapan
cukup tinggi. Ikan hasil tangkapan warga tersebut dipasarkan dengan harga
Rp.20.000,- sampai dengan Rp.25.000,- perkilogramnya. Biasanya ikan nila ukuran
sedang diolah menjadi ikan kering, terkecuali yang agak besar bisa dijadikan
bahan sepat atau singang masakan khas Sumbawa. (c_benk VH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar