KM. Serambi_Brangrea – Orang mengatakan lebaran topat
hanyalah tradisi dan bukanlah Syariat, memang betul apa yang dikatakan
tersebut. Akan tetapi ada sisi positif yang dapat dijadikan sebagai pelajaran
dari perayaan tersebut yaitu silaturrahmi antar sesama serta sebagai bentuk
apresiasi terhadap kaum muslimin yang melaksanakan puasa enam hari pertama di
bulan syawal. Bentuk silaturrahmi ini terlihat dari kegiatan perayaan lebaran
topat di Masjid Qubatul Islam Seganteng Karang Monjok-Karang Bangket.
Perayaan lebaran topat hanya dijumpai di Lombok Barat, Kota
Mataram, dan sebagian wilayah Lombok Tengah. Secara khusus perayaan ini
dijumpai di Masjid Qubbatul Islam Seganteng Cakranegara pagi tadi Kamis (15/8)
tepatnya satu pekan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri. Acara yang dihadiri
oleh warga seganteng ini semakin disemarakkan oleh kehadiran anak-anak yang
sudah menjadikan tradisi lebaran topat untuk berkumpul dan makan topat bersama.
Sebelum kegiatan makan topat bersama terlebih dahulu tokoh agama memimpin zikir
dan doa memohon segala kebaikan serta dipertemukan kembali dengan Ramadhan ditahun
mendatang.
Setelah acara ini barulah warga masyarakat yang telah
membawa sajian menggunakan nampan alias dulang alias nare yang berisi ketupat,
gula lemak, poteng dan jaja tuja ini menyantap secara bersama-sama semua sajian
yang mereka bawa. Saat itulah rasa kebersamaan dan silaturrahmi semakin
dipererat, tidak jarang antar warga saling bertukar menu atau lauk yang mereka
bawa dan tidak sedikit pula warga yang tidak membawa sajian bisa ikut bergabung
dengan warga lain yang membawa sajian untuk menikmati topat colet gula lemak.
Memang tidak diharuskan kepada setiap warga
untuk merayakan lebaran topat, akan tetapi maksud untuk memohon kepada Allah SWT akan semua kebaikan serta kesempatan dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan
di tahun mendatang adalah yang utama. Oleh karenanya lebaran topat tidak hanya
diisi dengan acara pelesir atau rekreasi semata akan tetapi nilai positif yang
bisa diambil dari perayaan tersebut itulah yang utama. (c_benk VH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar