KM. Serambi_Brangrea – Masa kanak-kanak adalah masa yang
sangat didominasi oleh
Terlihat keceriaan dan semangat di wajah Tono dan kawan-kawan
ketika sedang asik membuat senjata bernama serpok
ini. Bahannya pun sangat mudah diperoleh yaitu hanya menggunakan ranting bambu yang
banyak tumbuh di pinggiran sungai Brang rea.Untuk membuatnya pun membutuhkan
keahlian karena tidak semua anak memiliki keberanian untuk mengambil ranting bambu
dan kemampuan menggunakan pisau atau parang. Hasilnya pun mudah terlihat, anak
dengan kreatifitas tinggi serta kebiasaan bermain di alam akan lebih unggul
dibandingkan dengan anak-anak yang hanya terbiasa di rumah atau hanya terbiasa
dengan permainan modern. Kesempatan ini ternyata tidak disia-siakan oleh Yus,
keahlian dan keterampilannya dalam membuat serpok ini ia manfaatkan untuk bisa
mendapatkan tambahan uang jajan. Ia menuturkan bahwa setiap kali membuat serpok
ia sering kebanjiran order, setiap satu buah serpok karyanya bisa dihargai
Rp.2000,- oleh anak lainnya. Bahkan dalam satu hari bisa menjual sampai dengan
5 buah serpok, ini adalah penghasilan yang cukup banyak untuk anak kelas 4
sekolah dasar.
Bentuk permaianan tradisional memang memiliki lebih banyak keunggulan dari sisi pendidikan serta melatih kreatifitas anak. Sebelum bisa memainkan suatu permainan anak terlebih dahulu dituntut untuk untuk menemukan bahan bahkan membuat alat yang akan digunakan untuk bermain. Hal ini secara otomatis akan mendorong tumbuhnya ide kreatif dan semangat anak, selain itu kerjasama antar anak sudah mulai ditanamkan lewat pemainan tradisional ini. Hal ini disebabkan karena hampir seluruh permainan tradisional dimainkan secara berkelompok, tidak seperti permainan modern yang bisa dimainkan secara sendiri atau online dengan dengan pemain yang tidak diketahui tempat dan orangnya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa permainan tradisional merupakan warisan nenek moyang yang menjadi bagian tradisi ataupun budaya dan patut untuk dilestarikan. (c_benk VH)
asik
BalasHapus