KM. Serambi_Brangrea – Gaya pergaulan masa sekarang ini
sudah sangat rentan dengan hal-hal negative khususnya dikalangan remaja. Bahkan
beberapa hari yang lalu kita melihat melalui tayangan televisi beberapa anak
usia SMP sudah terlibat dalam jaringan prostitusi anak-anak, sungguh sangat
memilukan. Kemudian tidak sedikit pula anak-anak yang terlibat dalam masalah
narkoba, geng motor, dan kenakalan remaja lainnya. Oleh karena itu peran orang
tua dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengendalikan pola perkembangan anak
khususnya kearah yang negativ. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan menanamkan sejak dini akhlak-akhlak yang baik dalam diri anak melalui
pembiasaan, mencontohkan, bahkan mengajarkan anak tentang akhlak yang baik
seperti yang telah di contohkan oleh Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Inilah
yang menjadi misi dari LPTQ Darul Istiqomah Desa Desaberu Kecamatan Brang Rea
agar akhlak Rasulullah SAW bisa tertanam dalam jiwa anak sehingga setiap
tingkah laku dan akhlaknya merupakan akhlak yang Qur’ani.
Sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tilawatil Qur’an yang
baru saja berdiri di Desaberu maka LPTQ ini masih sangat membutuhkan dorongan
dan dukungan dari semua pihak yang terkait khususnya masyarakat dan orang tua.
Kegiatan pendidikan yang telah dirintis sejak bulan November 2012 lalu sampai
sekarang ini telah memiliki 33 orang santri. Mengapa hanya 33 orang santri?
Ternyata tidak sedikit orang tua yang masih sangat berharap agar anaknya bisa nyantri pada LPTQ tersebut, akan tetapi
keterbatasan tenaga pengajarlah yang menjadi kendala utama. Oleh karenanya
banyak calon santri yang sampai saat ini masih dalam daftar tunggu, asal santri pun tidak hanya dari desaberu saja
melainkan dari luar desaberu seperti Tepas, Taliwang, bahkan desa Lalar.
Antusiasme orang tua untuk bisa memberikan wadah
pembelajaran Al Quran pada LPTQ ini adalah karena kualitas hasil pendidikan
yang telah diselenggarakan sangat memuaskan. Mengapa tidak santri atas nama
Husnida sejak usia 4,5 tahun sudah mampu membaca Al Quran dengan sangat baik
disertai dengan tajwid yang walaupun sebenarnya ia belum mempelajari tajwid.
Tidak hanya itu saja, santri lain dengan usia yang masih sangat dini sudah
mampu menguasai berbagai macam amalan doa sehari-hari, ataupun bacaan dalam
sholat dengan sangat baik.
Pada pertemuan wali santri yang dilaksanakan malam tadi
(rabu/19/6) yang dihadiri oleh wali santri, tokoh agama, dan tokoh masyarakat melalui
ketua sekaligus pengajar pada LTPQ Daarul Istiqomah Siddik Parmono menyampaikan
beberapa hal terkait evaluasi pelaksanaan pembelajaran selama ini serta
harapan-harapan pengembangan Lembaga yang dirintisnya. Ia sangat memimpikan terciptanya
kehidupan masyarakat yang religius, seperti terlihat di beberapa daerah di jawa
atau pulau Lombok. Siswa yang mengikuti
pendidikan di Lembaga Formal pada pagi harinya maka pada siang hari akan
dilanjutkan dengan pendidikan pada Madrasah Diniyah. Hal ini terus berlangsung
dan menjadi kebiasaan setiap anak, walaupun hanya dilaksanakan selama satu atau
dua jam perhari dengan materi pelajaran yang sangat ringan akan tetapi karena
terus menerus maka setiap materi yang telah dipelajari benar-benar melekat dan
menjadi bagian utuh dari jiwa santri. Selanjutnya untuk kegiatan LPTQ Daarul
Istiqomah sendiri Pak Parmono sangat mengharapkan peran serta orang tua untuk
memantau dan mengkondisikan suasana belajar di rumah. Setiap pelajaran yang
telah didapatkan di LPTQ agar terus diulang dirumah sehingga ketika waktu ujian
tiba siswa sudah mantap untuk pindah ke halaman berikutnya. Inilah yang menjadi
tolak ukur keberhasilan santri. Walaupun santri masuk belajar bersamaan maka
kecepatan dalam menyelesaikan studi tergantung pada komitmen santri sendiri
untuk terus belajar karena yang sangat dipentingkan adalah bagaimana setiap
lulusan kami sudah benar-benar kompeten dan sesuai standar yang ditetapkan
tambah Pak Parmono.
Melihat
keberhasilan pendidikan yang telah dijalankan di LPTQ ini Dinata Putrawan, ST
anggota DPRD KSB yang turut hadir pada pertemuan tersebut sangat mengapresiasi
dengan apa yang ditunjukkan oleh santri. Ia sangat mendukung untuk pengembangan
LPTQ ini bahkan hingga pembentukan madrasah Diniyahnya kelak. Ia akan
mengupayakan adanya bantuan materil agar secara fisik serta tenaga pengajar
untuk kemajuan LPTQ ini bisa lebih baik sehingga santri yang bisa menimba ilmu
bisa bertambah lebih banyak lagi. Bahkan disela diskusi terlihat kebanggan dari
wali santri akan kemampuan yang dimiliki oleh anaknya hingga muncul ucapan
ternyata kemampuan kami orang tua sangat jauh tertinggal dari kemampuan
anak-anak kami. Terima kasih kami ucapkan atas bimbingan dan pelajaran yang
diberikan oleh pengajar Pak Parmono beserta istri, semoga ini bisa terus
ditingkatkan ujar Ni’am salah seorang wali santri. (c_benk VH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar