KM Serambi_Brangrea – Brang Rea yang menjadi lumbung padi Kabupaten
Sumbawa Barat sekarang ini memasuki musim panen, mulai dari Desa Kejawat, Bree,
Sapugara, Desaberu, Tepas sampai dengan lamuntet bersamaan disibukkan dengan
kegiatan “begaba”. Walaupun biasanya
ketika panen raya tiba pasti akan diikuti dengan anjloknya harga gabah namun
kali ini sampai berita ini diturunkan harga gabah masih dalam kisaran stabil
yaitu Rp. 310.000,-/kuintal.
Panen raya yang sedang dilakukan oleh petani di seputaran
Brang Rea tidak sepenuhnya dirasakan menguntungkan. Walaupun harga masih dalam
kisaran normal namun kali ini hasil panen dirasakan turun drastis, hal ini
dikarenakan sebagian tanaman padi terserang hama wereng (penyakit mira) sehingga menyebabkan tanaman padi menjadi kosong
bahkan ada yang mati.
Saiman seorang petani di desaberu menuturkan kali ini hasil
panen tidak seperti biasanya. Tanaman padi banyak yang mati terkena hama dan
kalaupun tidak mati maka buah yang dihasilkan tidak maksimal. Ini menyebabkan
petani banyak yang merugi. Selanjutnya ia menambahkan dari segi harga beli
gabah masih tergolong stabil, walaupun masih rendah dibandingkan tahun lalu
yang mencapai Rp.350.000,-/kuintal.
Petani juga berharap agar harga beli gabah bisa stabil
bahkan kalau bisa naik lebih tinggi lagi ujar pak Undru disela ia memotong
tanaman padinya. Jangan sampai ketika musim panen ini dibarengi dengan turunnya
hujan karena akan mengakibatkan harga beli gabah anjlok.
Pemerintah setempat diharapkan ikut ambil bagian
dalam mengontrol harga di pasaran agar tidak dimanfaatkan oleh tengkulak yang
ingin meraup kuntungan dari petani dengan menurunkan harga sehingga akan
menambah kerugian petani lebih besar. (c_benk VH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar