KM.
Serambi_Brang Rea; Musim penghujan yang kian intensif mengguyur wilayah Brang
Rea menyebabkan beberapa titik Jalan Lintas Brang Rea mengalami kerusakan yang
cukup parah. Tentunya kondisi ini membuat pengendara harus berhati-hati setiap
kali melewati titik tersebut. Keadaan ini tidak jarang mengharuskan pengendara
mengambil lajur kanan untuk menghindari lubang dan genangan air.
Jalan
lintas Brang rea sebenarnya termasuk jalur yang tidak berliku, hanya di
beberapa titik saja terdapat tikungan. Akan tetapi karena kondisi jalan yang
rusak dan berlubang menyebabkan pengendara harus mengendarai dengan gaya
berliku walaupun lintasannya sebenarnya lintasan lurus.
Keadaan
ini sudah menjadi pemandangan tahunan ketika musim penghujan tiba. Pemerintah
Daerah juga telah melakukan upaya dengan menambal jalan berlubang bak kue lupis
dengan menaburi setiap lubang dengan aspal, kerikil dan pasir. Namun sang air
hujan juga tidak mau tahu, ia datang dengan semaunya membawa turut serta aspal
yang telah diletakkan pada bagian jalan yang rusak sehingga jalan kembali
berlubang.
Titik
jalan yang cukup parah berada pada jalan antara kota taliwang sampai ke Desa Temekan,
kemudian yang tidak kalah parah adalah tepat di dalam Desa Tepas. Bahkan beberapa
waktu lalu warga sempat menanam pohon pisang di tengah jalan berlubang sebagai
isyarat parahnya kondisi jalan tersebut.
Karena
mobilitas warga Brang Rea cukup tinggi menyebabkan keadaan jalan rusak ini
terasa sangat mengganggu. Tidak hanya kendaraan ringan, kendaraan berat seperti
eskapator, truck besar juga sangat intens keluar masuk wilayah Brang rea.
Disamping mobilitas angkutan truck untuk mengangkut hasil pertanian warga,
keluar masuknya kendaraan berat sangat mendukung proses pembangunan di wilayah
Barang Rea.
Kami
sendiri sebagai pengguna jalan lintas Brang Rea yang setiap harinya harus
menuju ke kecamatan seteluk atau taliwang merasa sangat kesulitan dengan
kondisi jalan rusak. Kami harus berkendara dengan berkelok-kelok untuk
menghindari lubang, genangan air bahkan gundukan aspal yang terangkat ke
permukaan.
Tidak jarang ketika melintasi jalan tersebut kami menjumpai pengendara yang hampir saja bertabrakan akibat menghindari lubang karena mengambil lajur berlawanan. Beberapa waktu lalu juga seorang warga lamuntet terjungkal karena menabrak unter alias gundukan aspal. Oleh Karena itu dihimbau kepada pengendara agar lebih berhati-hati, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diingikan sembari kita menanti upaya perbaikan dari Pemerintah dan para pengambil kebijakan. (c_benk VH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar