KM.
Serambi_Brangrea – Mari kita dukung dan sukseskan bersama agenda besar tahun
ini yaitu Pemilihan Calon Legislatif serta Pemilihan Presiden Tahun 2015, Komunitas
Kampung Media harus mengambil peran aktif dalam agenda tersebut. Harapan ini
terlontar dalam sambutan Wakil Gubernur NTB dalam acara Lounching Portal
Terbuka Kampung Media bertempat di Pendopo Gubernur Selasa (28/1) lalu.
Sepanduk
serta pamphlet sudah terlihat di setiap sudut desa atau kota yang mengajak
segenap masyarakat untuk mensukseskan kegiatan tersebut. Menilik pengalaman
pemilihan periode sebelumnya diketahui bahwa angka golput (golongan putih, red)
masyarakat atau yang tidak mengunakan hak pilihnya masih cukup tinggi bahkan
mencapai angka 29%, hal ini dikarenakan masih kurangnya pemahaman masyarakat
itu sendiri tentang pentingnya menentukan pilihan yang akan bermuara pada masa
depan bangsa. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai panitia penyelenggara
Pemilihan telah menentukan langkah untuk mengurangi dan meminimalkan angka
Golput yaitu dengan membentuk Tim ataupun Rewalan yang akan bertugas mensosialisasikan
kepada seluruh lapisan masyarakat tentang pentingnya menggunakan hak pilih.
Kanahan
salah seorang relawan di Kabupaten Sumbawa Barat telah bergerilya untuk
melaksanakan program sosialisasi ini kepada masyarakat. Pintu Ke pintu, sambang
rumah, lalo ngining, tokal barema, nyangkuk pang laseq serta memanfaatkan
setiap kesempatan ataupun acara dalam masyarakat untuk menyampaikan informasi
tentang pentingnya menggunakan hak pilih dimasa pemilihan mendatang.
Selama
proses interaksi dan bersosialiasi dengan masyarakat dapat diketahui bahwa
rendahnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya karena mereka
menggagap tidak ada manfaatnya untuk memilih. Siapapun yang terpilih tidak akan
bedanya, kebanyakan mereka hanya akan mementingkan kepentingan pribadi ataupun
kelompoknya. Sedangkan kita masyarakat kecil akan terus kesusahan ungkap salah
seorang warga. Memang tidak sepenuhnya keliru apa yang diutarakan warga
tersebut karena berdasarkan pengalaman selama ini tidak sedikit pejabat ataupun
anggota legislatif yang tersandung kasus
korupsi ataupun kasus lainnya.
Namun
tim relawan yang dibagi kedalam empat kelompok ini yaitu tim dari kalangan
pendidikan, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tokoh wanita yang telah
mendapat pembekalan tidak bolih patah semangat. Berbagai macam pendekatan
dilakukan sebagai kiat sukses menarik minat warga untuk menggunakan hak
pilihnya.
Selain
menggunakan pendekatan social atau konsep ketatanegaraan bahwa setiap warga
Negara wajib memberikan hak pilih karena sesuai asas demokrasi dari, oleh dan
untuk rakyat tidak akan terwujud jika warga masih acuh untuk menggunakan hak
pilihnya. Pendekatan keagamaan juga diambil sebagai langkah ikhtiar untuk
memperbaiki kehidupan masyarakat serta bangsa. Di dalam agama sendiri sudah
digariskan bahwa jika manusia dihadapkan kepada suatu pilihan maka kita
dianjurkan untuk sholat sunat istiharah agar diberikan petunjuk mana pilihan
yang terbaik. Tidak terkecuali untuk menentukan siapa calon pemimpin yang akan
kita pilih.
Masyarakat yang bijak adalah masyarakat yang
menentukan pilihannya dengan benar, masyarakat tidak ada yang dibodohi yang ada
adalah masyarakat yang bodoh karena tidak menentukan pilihannya. Hal ini senada
dengan slogan yang disampaikan Bapak Kepala Kampung alias Abu Macel bahwa
penipu itu tidak pernah ada, yang ada hanya anda yang tertipu. Oleh karenanya kesadaran
masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya secara tepat adalah suatu keharusan.
Masa depan masyarakat, bangsa dan Negara ada di tangan kita semua. (a_nie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar