KM.
Serambi_Brangrea – Kisah memilukan terukir dari bibir polos si Jae (13th) seorang anak gelandangan di Dermaga
Kayangan. Ia menceritakan kegiatan sehari-harinya yang hanya diisi dengan
mengemis dan mengharap belas kasihan orang agar diberikan uang receh sebagai
penyambung hidupnya. Sejak pagi buta ia sudah bekeliaran di area Dermaga bahkan
sampai dengan turut berlayar bersama dengan kapal penyeberangan kayangan - poto
tano ataupun sebaliknya.
Anak
ketiga dari lima bersaudara ini telah ditinggalkan oleh orang tuanya sejak 2
tahun lalu. Latar belakang keluarga yang telah Broken home membuatnya harus berusaha menjalani hidupnya sendiri
dimasa usianya yang masih sangat muda. Ibunya telah kembali ke kampung
halamannya di Lombok Tengah sedangkan ayahnya sendiri sudah merantau ke Kalimantan.
Jadi sekarang saya hanya sebatang kara ucap Jae dengan mimik yang sangat sedih.
Hari-hari
fikiran Jae hanya dipenuhi dengan bagaimana caranya agar hari ini ia bisa mendapatkan
uang untuk membeli sesuap nasi. Namun hal yang patut diteladani adalah bahwa
Jae selalu memegang prinsip ia lebih baik kelaparan daripada harus mencuri atau
mengambil barang milik orang lain. Sungguh prinsip yang luar biasa untuk anak
seusia Jae.
Setiap
harinya jika beruntung Jae bisa mengantongi uang sampai dengan Rp.30.000,-
namun jika sedang tidak beruntung hanya beberapa ribu saja yang ia dapatkan. Hasil
yang diperoleh ia gunakan untuk membeli makan dan sisanya untuk ditabung agar
nanti saya bisa menyewa tempat kost sehingga tidak harus tidur di ruang tunggu
dermaga kayangan seperti yang sudah saya jalani 2 tahun terakhir.
Jae juga mengutarakan
harapannya agar ia bisa bersekolah karena selama ini ia tidak pernah merasakan duduk
di bangku sekolah, dan pastinya sampai hari ini ia masih buta huruf. Ia juga
berkeinginan untuk bisa berkumpul lagi dengan anggota keluarga lainnya. Saudara-saudaranya
telah terpisah dan entah dimana keberadaannya, ia hanya menuturkan bahwa
adiknya ada yang dititip kepada orang lain dan kakaknya juga sudah ada yang
berkerja. Akan tetapi selama ini kami tidak pernah berjumpa ataupun saling
menghubungi. Mudah-mudahan saja apa yang menjadi harapan si Jae bisa terwujud
dan menjadi kenyataan. (©_benk VH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar