KM All In One

KM Serambi Brang rea melayani aneka Jasa seperti Instal Ulang Leptop, Print, Internet, Pulsa, Cetak Foto, Cetak Undangan, Laundry, Menjual/Menerima Pesanan Aneka Kue. Sekretariat : Jl. Baso Busing Desaberu Dsn Dangar Permai Hp: 081915984745/085338575577

Selasa, 14 Januari 2014

Pemberdayaan Desa Vokasi Tepas Sepakat

KM. Serambi_Brangrea – Aneka kerajinan daerah merupakan asset yang harus dilestarikan, jika di Banyumulek Lombok Barat dengan kerajinan gerabahnya, Desa Gunung Sari dengan kerajinan Bambu maka di Desa Tepas Sepakat ada kerjaninan anyaman daun lontar, rotan, serta produsen Kopi Rarak Sutera yang sudah menjadi warisan daerah secara turun temurun. Beberapa warga bersama dengan UPTD  sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Sumbawa Barat bekerjasama untuk memberdayakan desa Vokasi tersebut karena sangat dikhawatirkan seiring waktu akan punah dan terlupakan.

Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Tepas sepakat ini diikuti oleh 30 peserta yang tergabung kedalam 3 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri atas 10 orang. Sampurna salah seorang inisiator sekaligus narasumber pada kegiatan ini menyampaikan kegalauannya akan potensi yang kian pudar dimakan waktu. Ia mengutarakan bahwa kerajinan anyaman daun lontar dan rotan hanya dikuasai oleh warga usia lanjut, jadi ketika mereka tidak ada nantinya maka potensi atau kerajinan tersebut akan ikut sirna. Hal senada diutarakan Kepala UPTD SKB KSB Maladi, S.Pd saat ditemui beberapa waktu lalu di Ruang kerjanya bahwa vokasi atau keterampilan adalah aset pembangunan, bayangkan saja masyarakat Tepas Sepakat yang hanya berprofesi sebagai petani hanya mengandalkan pendapatan perempat bulan sekali. Belum lagi potensi gagal panen akibat wabah yang juga terus mengintai. Oleh karenanya dengan adanya program pemberdayaan desa vokasi ini diharapkan khususnya kepada ibu-ibu pada saat disaat tidak bekerja di sawah turut membantu ekonomi keluarga dengan hasil penjualan aneka produk kerajinan.
Selama kegiatan penguatan keterampilan masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 2 hingga 11 januari 2014 ini ditargetkan peserta dapat menghasilkan produk berupa piring, tabola, tempat tisu, wadah kue, bakul ataupun topi dari anyaman daun lontar. Kemudian kursi dari anyaman lontar dan yang tidak kalah pentingnya adalah Kopi rarak sutera yang sangat nikmat dan cukup terkenal hingga ke luar daerah. Selanjutnya selama kegiatan berlangsung penguatan keterampilan anyaman rotan juga melibatkan narasumber dari Assosiasi Rotan Sumbawa Barat, hanya saja yang menjadi kendala dalam pengembangan secara maksimal adalah kurangnya dana penyelenggaraan sehingga bahan baku tidak sepenuhnya terpenuhi.
kendati Brang rea menjadi salah satu daerah penghasil rotan namun untuk pengadaan rotan pada kegiatan penguatan keterampilan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kurang lebih Rp. 60.000.000,-/tahun anggaran operasional UPTD SKB KSB untuk seluruh kegiatan dirasakan masih sangat jauh dari cukup ungkap penanggung jawab kegiatan Maladi, S.Pd. Oleh karenanya kami sangat berhati-hati dan berusaha mengoptimalkan penggunaan dana yang ada. Visi kami kedepan adalah agar UPTD SKB KSB bisa menjadi percontohan untuk seluruh wilayah Bali dan Nusa Tenggara, tidak terbatas hanya menjadi sanggar kegiatan belajar melainkan sekaligus menjadi kampus dan taman belajar masyarakat. Sehingga perhatian ataupun dukungan pemerintah baik itu pemerintah Provinsi maupun pemerintah pusat sangat diharapkan.
Pada akhir kegiatan pengembangan desa vokasi ini warga sangat mengharapkan adanya tindak lanjut ke tahap berikutnya yaitu tahap mahir. Siti aminah salah seorang peserta mengungkapkan harapannya ini kepada segenap panitia penyelenggara serta jajaran UPTD SKB KSB. Tahap awal berupa pelatihan serta penguatan yang diselenggarakan sudah menjadi permulaan yang baik bagi kami tegasnya dan tindak lanjutnya kedepan juga harus dilaksanakan sehingga kerajinan yang kami hasilkan bisa menjadi Produk Unggulan Daerah timpalnya. Bukan hanya itu saja modal awal yang diberikan penyelenggara senilai 3,7 jt rupiah tiap kelompoknya bisa menjadi motivasi untuk pengembangan selanjutnya. Semoga saja apa yang menjadi harapan masyarakat ini bisa terwujud. (c_benk VH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar