KM.
Serambi_Brangrea – Mencuatnya permasalahan kekerasan terhadap anak beberapa
waktu lalu di Jakarta International
School (JIS) membuat semua pihak tersentak dan merasa prihatin. Lingkungan
pendidikan yang seharusnya menjadi tempat aman untuk tumbuh kembang anak malah
disuguhkan dengan hal-hal bersifat amoral. Menyikapi hal tersebut Lembaga
Perlindungan Anak (LPA) Sumbawa Barat Selasa (29/4) Kemarin melaksanakan Rapat
Koordinasi dengan pihak terkait guna menyegarkan kembali kinerja LPA yang telah
berjalan lima tahun terkahir.
Kegiatan
yang dilaksanakan di Ruang Sidang Sekretariat Daerah Sumbawa Barat ini
menghadirkan berbagai pihak yakni Ketua LPA Provinsi NTB Drs. Badaruddin, Dinas
Kesehatan Sumbawa Barat, Kepolisian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),
Dinas Sosial, Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, Dinas Dikbudpora, Forum
Anak Sumbawa Barat dan tidak ketinggalan
anak kampung dari Kampung Media.
Dalam
Rapat Koordinasi yang dipimpin oleh ketua LPA Sumbawa Barat Aliatullah, SH.,
MH. Disampaikan evaluasi kinerja LPA KSB selama lima tahun masa kerja serta
dilakukan penguatan kerjasama LPA dengan berbagai pihak sebagai wujud komitmen
bersama untuk mendukung tumbuh kembang anak yang lebih baik.
Kendati
Kabupaten Sumbawa Barat belum mencapai tingkat hidup metropolitan namun kasus
yang menyangkut kekerasan terhadap anak juga tidak jarang terjadi. Beberapa
waktu lalu kasus pemerkosaan terjadi pada anak usia sekolah, pelecehan kepada
siswa sekolah dasar, kekerasan seksual oleh ayah kandung hingga kasus sengketa
pengakuan jati diri anak.
LPA
Sumbawa Barat sangat mengharapkan dukungan dan partisipasi aktif semua pihak
agar kasus seperti ini bisa dicegah dan bagi kasus yang telah terjadi LPA bisa
memberikan bantuan advokasi sebagai bentuk penjaminan hak anak.
Terus
terang selama ini masyarakat tidak banyak yang tahu keberadaan Lembaga ini ucap
Aliatullah ketua LPA KSB dalam sambutannya. Hal ini tentunya menjadi kesulitan
dalam mengungkap terjadinya kasus kekerasan terhadap anak dikarenakan mereka tidak tahu harus mengadu
kepada siapa.
Senada
dengan hal yang disampaikan Asisten I Bupati Sumbawa Barat Abdul Azis, SH., MH
ketua LPA NTB mengungkapkan bahwa kekerasan yang tejadi di luar rumah berasal
dari lingkungan keluarga. Oleh karenanya peran lingkungan keluarga dalam
membentuk karakter dan prilaku anak sangat penting. Selain itu masih banyak
masyarakat yang tidak faham tentang UU perlindungan anak yang mengatur segala
ketentuan tentang hak-hak seorang anak.
Komunitas
Kampung Media yang diwakili oleh motivator KM. Serambi Brangrea Helmy Wahyunadi
turut mengambil bagian untuk mensosialisasikan internet sehat kepada peserta,
khususnya Forum Anak KSB yang berasal dari siswa SMA/SMK. Dalam kesempatan itu
disampaikan tentang kebaikan dan keburukan media internet khususnya media
social. Internet diibaratkan sebagai dua mata pisau yang bisa saja tajam dan
bermanfaat bagi penggunanya serta bisa menjadi bahaya jika salah dalam
menggunakannya.
Pelajar
atau usia remaja merupakan konsumen tertinggi pengguna internet saat ini, dari
tempat tidurpun anak-anak sudah mudah mengakses internet menggunakan ponsel
ataupun andoroid. Oleh karenanya pilihan ketika menggunakan internet harus ditentukan
dengan bijak. Selain itu iklan-iklan yang ditayangkan dalam content media
social juga sudah sangat vulgar, jika lengah sedikit saja maka anak akan
terjerumus kepada hal-hal negative.
Dalam
kesempatan itu juga dihimbau kepada seluruh peserta khsusunya kalangan umum
yang notabene seorang ibu atau ayah untuk turut mengawasi anak-anaknya selama
menggunakan internet. Tidak ada alasan bagi orang tua untuk merasa cuek dengan
internet. Tidak sedikit kita melihat kasus
kejahatan yang menimpa seorang anak berasal dari penggunaan internet
yang tidak tepat.
Kedepannya
peran media khususnya media social kampung media diharapkan bisa turut
mengambil bagian untuk mensosialisasikan kampanye perlindungan terhadap hak-hak
anak serta sebagai corong informasi dari kampung jika terjadi hal yang tidak
diinginkan terkait kekerasan terhadap anak sehingga bisa dilakukan langkah
cepat untuk mengatasinya.
Hal yang tidak kalah penting dari itu semua
adalah komitmen bersama dari semua pihak khsusnya Pemerintah KSB sendiri untuk
mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh LPA KSB karena selama ini LPA KSB
hanya berjalan sendiri dengan kondisi yang sangat minim harap Aliatullah.
(c_benk VH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar