KM.
Serambi_Brangrea – Salah satu cerita rakyat yang cukup populer di Sumbawa Barat
adalah kisah Lala Jinis yang merupakan seorang putri cantik jelita dari kerajaan
Datu Seran yang berada di Desa Seran Kecamatan Seteluk dengan seorang pengeran
bernama Lalu Diyat. Cerita ini sangat populer karena mengisahkan kisah cinta
dua sejoli yang berakhir sedih.
Kisah
ini kemudian diangkat kembali melalui Seni
Drama dan Tari (sindratari) SMKN 1 Seteluk yang sangat mengharukan. Sindratari yang
hasil karangan guru seni SMKN 1 Seteluk Gufran ditampilkan pada acara Pelepasan
siswa kelas XII SMKN 1 Seteluk bertempat di halaman depan sekolah pagi tadi (30/4).
Dalam
pementasan sindratari yang berdurasi 25 menit ini membuat penonton terlena
seolah ikut masuk ke dalam alur cerita. Lala Jinis yang tidak mau dijodohkan
dengan pangeran bernama Ran Pangantan mengharuskan Lalu Diyat bertarung
dengannya. Pertarungan yang berlangsung cukup sengit berakhir dengan tewasnya
Ran Pengantan sedangkan Lala Jinis dan Lalu Diyat tidak diketahui keberadaannya
hingga sekarang ini. Tentunya hal ini
membuat penonton ikut hanyut dalam kesedihan.
Selain
Sindratari Lala Jinis ada banyak lagi kisah lain yang telah dikemas dalam
sindratari Bengkel Seni SMKN 1 Seteluk. Tidak jarang bengkel seni yang
diperankan oleh siswa ini mendapat panggilan untuk pentas pada acara resepsi
perkawinan.
Selain
upaya melestarikan cerita local, melalui bengkel seni ini banyak memberikan bekal keterampilan
acting kepada siswa serta menjadi wadah penyaluran bakat serta minat siswa
ungkap Gufran. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah siswa yang terlibat dalam
pementasan seni mulai dari actor sampai penabuh gendang, gong, maupun serunai
(alat music tiup khas Sumbawa) juga akan mendapat sedikit rupiah sebagai
tambahan uang jajan.
Oleh karena itu bagi siapa saja yang berminat
memeriahkan acara resepsi perkawinan dengan penampilan dari bengkel seni SMKN 1
Seteluk bisa langsung menghubungi secretariat bengkel seni di SMKN 1 Seteluk.
(a_nie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar