Proses pembuatan dan dodol siap saji |
Adalah Muhrim salah seorang mahasiswa universitas cordova
Sumbawa barat yang menjadi penggerak bagi teman-temannya yang lain untuk
berkreasi menghasilkan jajanan khas Sumbawa barat berbahan baku jagung.
Kegiatan ini berlatar belakang atas keprihatinan sekelompok
mahasiswa melihat semakin sulitnya lapangan kerja di Sumbawa barat. Oleh karena
itu muncullah ide untuk membuka lapangan kerja sendiri bahkan untuk orang lain.
Selain itu Sumbawa barat juga menjadi salah satu daerah penghasil jagung yang
mana jika hasil panen jagung ini langsung dijual dalam bentuk kering maka hasil
yang diperolehpun tergolong masih sangat kurang. Kemudian tidak sedikit pula
hasil olahan jagung yang berasal dari luar masuk ke kabupaten Sumbawa barat
dijual dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga jagung mentah. Oleh
karenanya kenapa tidak kita sendiri yang langsung mengolah hasil panen tersebut
sehingga bisa dipasarkan dengan harga yang lebih baik.
Muhrim yang selama ini bergerak di Lembaga Dakwah Kampus
(LDK) UNDOVA mengajak rekan-rekannya
untuk membuat olahan dari jagung dan bertempat di RT.10 Desa Desaberu Brang Rea.
Olahan yang dimaksud adalah dodol yang rasanya sangat enak. Jikalau daerah
Garut terkenal dengan dodolnya, kenapa tidak kita di KSB ini juga selain
terkenal dengan Madu juga terkenal dengan dodol jagungnya.
Proses produksi dodol jagung ini dimulai dari proses
penepungan hingga pencampuran dengan bahan-bahan berupa santan, tepung beras,
dan vanilli yang dipanaskan hingga mengental. Untuk bahan baku sendiri diperoleh
dari kertasari dan kuang busir dengan harga RP.2.300,-/kg. kemudian untuk
pemasaran masih di seputar brang rea dengan harga Rp.2.500/bungkus. Hasil
produksi setiap harinya masih belum bisa mencukupi kebutuhan atau permintaan
pasar. Ini dikarenakan hasil produksi setiap harinya belum maksimal. Kami belum
bisa menghasilkan dalam skala yang lebih besar karena kami masih terkendala
dalam masalah permodalan dan peralatan.
Selama ini kami masih difasilitasi tempat dan permodalan oleh Bapak Haris salah
seorang warga desaberu. Muhrim juga
menambahkan bahwa kami sangat mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah
daerah khususnya dinas terkait dalam pengadaan modal ataupun peralatan guna
peningkatan hasil produksi kami. Kedepannya juga kami akan mecoba memberikan
variasi rasa dalam dodol kami, kemudian akan kami kreasikan juga untuk
memproduksi kripik jagung.
Melalui kegiatan ini akan ada banyak lapangan
kerja yang bisa dibentuk yaitu mulai dari tenaga produksi sampai dengan
pemasaran. Selain dapat memberikan dampak secara ekonomi, kekhasan panganan
daerah serta variasi oleh-oleh khas Sumbawa barat juga bisa ikut berkembang.
(c_benk vh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar