Kiri Desaberu Brang Rea-KSB Kanan-Sudut Kota Mataram |
Km. Serambi Brang Rea (Jumat/17/8)-Pemandangan yang kontras sangat
berbeda terlihat jelas antara di lingkungan perkotaan dan pedesaan dalam
memperingati HUT RI tahun ini. Di lingkungan pedesaan seperti yang ada di
Kecamatan Brang Rea Sumbawa Barat warga masyarakat sangat antusias dalam
menyambut hari ulang tahun RI ini yang dapat dilihat dari kompaknya warga dalam
mengibarkan Sang Merah Putih beserta umbul-umbul di depan rumah masing-masing. Akan
tetapi pemandangan sebaliknya terlihat di salah satu sudut kota Mataram, yang mana
terlihat di sepanjang jalan perkampungan hanya berdiri satu bendera merah
putih.
Inilah yang patut menjadi perhatian kita semua, bagaimana
jadinya generasi-generasi muda berikutnya dalam menyikapi hari yang sangat bersejarah
bagi bangsa kita ini jika masa sekarang saja sudah banyak dilupakan dan
dianggap hal yang biasa saja.
Kita sepatutnya harus mensyukuri hari kemerdakaan ini, mengapa
tidak?siapa yang tidak tahu bahwa kemerdekaan yang kita rasakan saat ini adalah
buah dari perjuangan para pendahulu kita. Perjuangan yang mereka berikan dalam
melawan penindasan para penjajah bahkan tidak sedikit mengorbankan harta, nyawa
dan segala sesuatu yang mereka miliki. Namun tugas kita pada masa sekarang
hanya dituntut untuk mengisi kermerdaan yang
salah satunya dengan memperingati hari kemerdekaan dengan mengibarkan sang
merah putih di depan rumah setiap warga. Akan tetapi kenyataan yang kita lihat
sekarang ini api jauh dari panggang, malah kebanyakan warga masyarakat tidak
menyadari bahwa hari ini adalah hari libur memperingati HUT RI yang ke 67.
Nuraini (warga
cakranegara. red) mengatakan bahwa semangat masyarakat dalam menyambut HUT RI
ini tidak seperti masa-masa dulu. Antusiasme warga tidak terlihat lagi, entah
mungkin karena bersamaan dengan bulan ramdhan. Sekarang ini mungkin hanya
instantsi atau kantor pemerintah saja yang masih terus memperingati hari
kemerdekaan.kalau jaman dahulu jalan-jalan di perkampungan ramai dihias dengan Gapura,
pernak-pernik merah putih, warga dianjurkan untuk membawa miniatur bendera jika
bepergian. Kemeriahan ini juga ditambah dengan banyaknya mata lomba yang
diadakan setiap kampung yang menjunjung
semangat perjuangan, sportifitas dan kebersamaan warga. Akan tetapi sekarang
ini hal demikian hanya jadi kenangan belaka.
Mudah-mudahan
kedepan nantinya semangat dalam mengisi kemerdekaan bisa dipupuk dan terus
ditumbuhkembangan dalam jiwa generasi muda. Sehingga tidak muncul pemikiran
dalam generasi muda berikutnya bahwa kemerdekaan bangsa kita ini adalah hadiah
dari penjajah yang tidak patut untuk diperingati. (c_benk vh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar