Menggantungkan Hidup Pada Keberadaan PDAM

KM. Serambi_Brangrea; Ayam mati di lumbung padi adalah kondisi yang terjadi Kecamatan Brang rea yang menggambarkan dampak kemarau panjang  saat ini. Brang Rea yang selama ini bernotabene sebagai wilayah pemasok air atau boleh dikatakan melimpah dengan air dikarenakan wilayahnya didominasi oleh pegunungan yang rimbun akan pepohonan saat ini mengalami krisis air.

Selain cuaca terik menyengat dan rasa gerah yang menyelimuti kemarau panjang mengakibatkan hampir seluruh sumur warga mengalami kekeringan. Maman (31^th) salah seorang warga Desaberu mengungkapkan bahwa baru kemarau kali ini terasa begitu panjang sampai-sampai sumur galian yang menjadi pemasok kebutuhan air kami mengalami kekeringan. Hal senada juga diutarakan Syarif (34^th) warga Desa Mongal bahwa selama bertahun-tahun baru kali ini sumur yang ia miliki yang selama ini airnya melimpah  mengalami kekeringan.

Nikmatnya Bubuh Puteq Ala Seganteng

KM. Serambi_brangrea; Jika pak Fairuz beberapa waktu lalu menceritakan nikmatnya sambutan bubur ala Korea maka kali ini kami akan menceritakan nikmatnya bubuh puteq (bubur putih) dan bubuh beaq (bubur merah) ala Seganteng Cakranegara.
Kemarin siang kami melakukan perjalanan dari Brang Rea Sumbawa Barat kampung kecil nan jauh disana menuju ke Kota Mataram tepatnya lingkungan Seganteng kelurahan Cakranegara dalam rangka tugas dinas sembari pulang ke kampung halaman.
Biasanya pagi hari kami selalu berkumpul bersama sanak keluarga sembari mempersiapkan diri untuk melaksanakan rutinitas. Ada yang akan berjualan ke pasar sayang-sayang, pasar Cakra, Pasar Sindu, dan pasar lainnya yang ada di Kota Mataram. Kebetulan keluarga kami berprofesi sebagai pedagang olahan daging sapi seperti kerupuk kulit, abon, kikil, uat bebae dan lain sebagainya. Ya sekalian promosi siapa tahu ada yang berminat bisa langsung menuju kawasan kerupuk kulit dan olahan lainnya di Seganteng cakranegara karena sangat cocok dijadikan buah tangan.

Camat Alas Barat Fasilitasi Pembinaan OSN

KM. Serambi_Brangrea; Semenjak menjabat Camat Alas Barat tahun 2013 lalu Drs. Iwan Sofian telah melakukan berbagai upaya pengembangan potensi wilayahnya. Tidak hanya melakukan pembenahan dari sisi fisik saja, pembenahan sumber daya manusia melalui kegiatan peningkatan kualitas siswa juga dilaksanakan.

Pembinaan sumber daya manusia ditujukan untuk meningkatkan kualitas putra-putra kecamatan Alas Barat yang mampu bersaing hingga ke tingkat nasional. Siswa sekolah dasar se-kecamatan Alas Barat dalam hal ini mendapat kesempatan memperoleh pembinaan melalui bimbingan Olimpiade Sains Nasional (OSN).

Mapin Butuh Internet…!!!

KM. Serambi Brangrea; Zaman gini masih bunet??? Nggak keren lagi! Namun itulah kondisi yang terjadi di desa Mapin Kebak dan Mapin Rea Kecamatan Alas Barat. Bunet bukan berarti tidak memiliki keterampilan atau fasilitas untuk mengakses internet, akan tetapi bunet terjadi karena tidak adanya akses internet yang memadai di desa Mapin Kebak hingga Mapi Rea yang memiliki jumlah penduduk pada tahun 2013 sebanyak 3.114 jiwa (sumber:sumbawakab.bps.go.id)
Tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan akses internet sudah hampir sama disetiap tempat, tidak terkecuali desa Mapin Kebak dan Mapin Rea yang notabene menjadi wilayah padat penduduk di Kecamatan Alas Barat. Selain itu Mapin Kebak juga ditinggali oleh warga yang berprofesi sebagai PNS, guru ataupun mahasiswa yang haus akan transfer informasi secara cepat.

H. Daho: Spesialis Tulang yang Tulus

KM. Serambi_Brangrea; Spesialis tulang itulah sebutan yang diberikan warga kampung kepada H. Daho (60th) yang telah belasan bahkan puluhan tahun membantu warga mengobati patah tulang.

Mapin Kebak Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa adalah desa dimana H. Daho tinggal. Keahlian yang dimiliki secara turun temurun ini sangat membantu masyarakat yang bukan hanya berasal dari warga Desa Mapin Kebak saja bahkan sampai ke daerah lain namanya juga telah tersohor.

Puncak Kemarau Waspada Kebakaran

KM. Serambi_Brangrea; Sejak awal September lalu cuaca yang cukup terik terasa di hampir seluruh kecamatan di Sumbawa Barat. Keluar rumah bisa dipastikan sangat enggan kita lakukan ketika siang hari, udara yang terasa gerah disertai sengatan sang raja siang menambah ketidaknyamanan berada di luar rumah.
Namun ada hal lain yang perlu menjadi perhatian kita bersama yaitu waspada kebakaran. Pepohonan yang kering disertai angin kencang mengakibatkan potensi terjadinya kebakaran semakin besar.
Di desa seminar bebarapa hari lalu satu unit rumah terbakar tanpa sisa. Indra (40th) warga Desaberu menuturkan bahwa hampir selang sehari terdengar kabar tentang peristiwa kebakaran di tempat yang berbeda.

Rehat di Bukit Galau

KM.Serambi_Brangrea; Entah siapa yang pertama kali memberikan nama bukit pada lintasan Seteluk-Alas dengan nama “Bukit Galau”. Namun yang pasti setiap pengendara akan menyempatkan diri untuk rehat sejenak di lokasi tersebut.
Kontur bukit yang cukup tinggi memberikan pemandangan yang sangat indah dari lokasi tersebut. Laut dan garis pantai poto tano terlihat sangat indah, jejeran rumah penduduk dan hamparan ladang tanaman “Sisal” di kaki bukit juga tidak kalah asiknya dipandang sehingga jika ada warga sedang dilanda “Kegalauan” pasti akan langsung sirna.