KM.Serambi_Brangrea; Entah siapa yang pertama kali memberikan nama bukit pada lintasan Seteluk-Alas dengan nama “Bukit Galau”. Namun yang pasti setiap pengendara akan menyempatkan diri untuk rehat sejenak di lokasi tersebut.
Kontur bukit yang cukup tinggi memberikan pemandangan yang sangat indah dari lokasi tersebut. Laut dan garis pantai poto tano terlihat sangat indah, jejeran rumah penduduk dan hamparan ladang tanaman “Sisal” di kaki bukit juga tidak kalah asiknya dipandang sehingga jika ada warga sedang dilanda “Kegalauan” pasti akan langsung sirna.
Cuaca terik menjadi tidak terasa ketika tubuh diterpa angin yang tertiup semilir. Rasa penat setelah menempuh perjalanan dari Sumbawa atau sebaliknya dari Sekongkang dan Taliwang sirna seketika.
Di lokasi yang berada di Desa Kokarlian Kecamatan Poto Tano tersebut terlihat beberapa berugak yang difungsikan sebagai tempat beristirahat. Warga setempat tidak mau ketinggalan memanfaatkan peluang tersebut dengan menjual aneka makanan atau kebutuhan lainnya.
Bukit alias untir dalam bahasa Sumbawa telah dirintis menjadi alternative objek wisata keluarga oleh pemerintah desa setempat. Kendati sejauh ini pengelolaan masih sangat minim namun upaya memulai tahap pengelolaan dengan penyediaan sarana seperti berugak, wahana permainan anak-anak beserta warung-warung yang menjual aneka makanan sangat perlu diapresiasi.
Karena lokasi ini menjadi jalur lintasan utama dari wilayah kabupaten Sumbawa menuju Kabupaten Sumbawa Barat yang lebih dekat dibandingkan dengan harus memutar melalui jalur Poto Tano maka lokasi ini sangat tepat untuk dijadikan sebagai lokasi rehat atau istirahat bagi para pengendara yang sudah kelelahan diperjalanan.
Bagi pengunjung yang datang ataupun melintas dikala senja akan disuguhkan pemandang yang eksotis berupa beranjaknya sang raja siang ke peraduan di kaki bukit Gunung Rinjani.
Upaya perintisan ini sangat mengharapkan adanya dukungan yang lebih dari semua pihak agar pengelolaan dan pengadaan fasilitas lain yang mendukung pengembangan dan perbaikan Bukit Galau tersebut.
Kesadaran pengunjung untuk turut serta menjaga lokasi dengan tidak membuang sampah sembarangan kemudian tidak mencoret sarana yang ada sangat diharapkan sehingga pengunjung lainnya tidak enggan untuk memanfaatkan lokasi tersebut. (c_benk VH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar