Pasir hasil sedot di tempat penampungan |
Salah satu sumber daya alam yang menjadi celah masyarakat Brang Rea untuk mencari peruntungan selain dibidang pertanian mulai dari Temekan, Bree, Sapugara, Desaberu, hingga Tepas adalah banyaknya kandungan pasir di sepanjang aliran sungai Brang Rea.
Produksi pasir dari sungai brang rea ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di wilayah brang rea saja akan tetapi hampir seluruh kecamatan di Sumbawa Barat menyuplay pasir dari Brang Rea. Dengan banyaknya kebutuhan pasir secara otomatis akan berimbas pada jumlah tenaga kerja untuk produksi.
Penambang yang berendam untuk menyedot pasir |
Tenaga kerja untuk penambangan pasir ini kebanyakan berasal dari luar Sumbawa barat yaitu berasal dari daerah sumba. Dikarenakan pertimbangan kemampuan fisik tenaga kerja ini yang lebih kuat dibandingkan tenaga local ditambah lagi upah kerja yang relative lebih murah sehingga tenaga kerja dari luar ini lebih banyak digunakan. Proses produksi pasir menggunakan mesin sedot yang mana pipa penyedotnya harus langsung menyentuh dasar sungai sehingga tenaga kerja harus berendam sepanjang hari selama proses penyedotan. Oleh karenanya kondisi fisik yang fit dan stamina lebih menjadi syarat utama seperti dikatakan Adi seorang penambang di desaberu. Selanjutnya pasir yang sudah disedot kepermukaan akan dinaikkan lagi secara konvensional menggunakan sekop ke atas truk yang sudah menunggu.
Jumlah produksi setiap harinya bisa mencapai 10 sampai 20 dumtruck tergantung pada kondisi cuaca dan fisik para penambang. Untuk harga jual ditempat penambangan adalah 100rb rupiah per truck kemudian akan dibagi dengan pemilik mesin dan pembelian solar sebagai bahan bakar sejumlah 60rb rupiah dan untuk pekerja 40rb rupiah. Jika pekerja berjumlah 4 orang maka pada tiap truk penjualan masing-masing bisa memperoleh 10rb rupiah, dan jika dikalkulasi maka rata-rata perhari jika ada 10 truk terjual para penambang bisa membawa uang 100rb rupiah perhari hasil yang lumayan besar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Namun jika ditelisik lebih lanjut bidang pekerjaan ini bukanlah perkara yang ringan. Pekerjaan yang dilakoni dengan harus berendam di dalam sungai sepanjang hari kemudian menggunakan sekop menaikkan pasir ke atas truk bagi kita orang kebanyakan adalah hal yang sangat berat. Selain itu keadaaan cuaca juga sangat menentukan kelangsungan pekerjaan ini. Seperti beberapa hari lalu hujan terus menerus mengguyur Brang Rea mengakibatkan sungai meluap sehingga para penambang tidak bisa melakukan aktivitas selama beberapa hari. Begitu pula jika musim kemarau berkepanjangan mengakibatkan stok pasir didalam sungai akan habis seiring kegiatan penambangan tanpa bisa bertambah karena siklus jumlah kandungan pasir juga terpengaruh pada adanya banjir yang membawa material butiran pasir dari hulu sungai. Singkat kata Banjir Susah tidak banjir juga susah. (c_benk vh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar