Kerajinan berbahan Kertas Bungkus Rokok |
Bertambahnya jumlah manusia berdampak pada semakin
meningkatnya jumlah kebutuhan manusia itu sendiri akan segala sesuatu
diantaranya barang kebutuhan primer, sekunder, ataupun tersier. Dalam hal
penyediaan segala macam kebutuhan tersebut tidak bisa lepas dari pengemasan
serta bahan-bahan yang digunakan dalam penyajiannya. Akan Tetapi proses tidak
berhenti sampai disitu saja namun ada dampak yang patut menjadi perhatian kita
semua karena bisa memberikan dampak yang sangat besar kepada manusia itu
sendiri yaitu berupa sisa atau sampah dari proses penyediaan segala barang
kebutuhan tadi.
Sampah itu sendiri dapat diartikan sebagai material sisa
yang tidak diinginkan setelah berakhirknya suatu proses (Wikipedia, 2012).
Selanjutya berdasarkan sifatnya sampah juga dikategorikan menjadi dua yaitu
sampah organik (degradable) yaitu
sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun dan
sebagainya bahkan bisa diolah menjadi kompos. Jenis sampah yang kedua yaitu
sampah anorganik (undegradale) yaitu
sampah yang tidak mudah membusuk atau sangat sukar untuk diuraikan oleh
mikroorgnasime seperti sampah plastik, kaleng, kertas, botol dan sebagainya.
Jenis sampah yang pertama yaitu sampah organik tadi tidak memberikan dampak
yang serius terhadap manusia dan lingkungan karena hanya membutuhkan sedikit
pengelolaan saja akan tetapi jenis sampah yang kedua yaitu sampah anorganik
sangat membutuhkan penanganan yang serius karena jika dibiarkan tertumpuk
begitu saja maka tidak dapat dibayangkan dampaknya terhadap manusia dan
lingkungan. Misalkan saja sampah plastik karena berbahan polimer maka
dibutuhkan waktu sampai dengan 500 tahun untuk dapat terurai, apa jadinya
dengan bumi kita ini jika sampah plastik ini terus tertumpuk dan dibiarkan
begitu saja.
Untuk menanggulangi masalah sampah anorganik ini selain
menggunakan sistem daur ulang ada sistem lain yang dapat digunakan yaitu dengan
mengolah kembali sampah-sampah tersebut menjadi barang lain yang memiliki nilai
ekonomis. Ada dua hal yang didapat dari proses tersebut yaitu adanya usaha
dalam mengurangi jumlah sampah anorganik dan yang kedua bisa membuka lapangan
kerja melalui tangan-tangan kreatif sehingga menghasilkan karya-karya bernilai
ekonomi.
Salah satu contoh usaha pengolahan kembali sampah
anorganik ini adalah pengolahan kertas bekas sebagai kerajinan rumah tangga
atau menjadi perabotan rumah yang sangat indah. Kegiatan pengolahan ini telah
dilakukan oleh seorang warga Seteluk kabupaten Sumbawa Barat NTB bernama Rahmi
Citra Wardani. Berbekal bakat, ide kreatif, daya imajinasi serta rasa
kepedulian terhadap lingkungan ia mampu mengolah sampah-sampah kertas seperti
bungkus-bungkus rokok, kotak bekas, kertas cover buku dan lain sebagainya
menjadi anyaman berbagai bentuk. Rani nama sapaannya telah berhasil membuat
kerajinan berupa wadah kue berbentuk angsa, guci, keranjang buah, vas bunga,
kotak permen yang telah mampu ia pasarkan kepada warga disekitarnya.
Oleh karena selama ini para pengepul kertas bekas hanya
mengambil atau mendaur ulang sampah-sampah kertas berukuran besar saja seperti
kardus atau kotak besar lainnya sedangkan sisanya sampah kertas berukuran kecil
pada akhirnya akan berujung pada proses pembakaran yang juga memberikan dampak
terhadap polusi udara.
Proses pengolahan sampah-sampah kertas ini dimulai oleh
Rani dengan mengumpulkan sampah-sampah dari lingkungan sekitar tempat
tinggalnya. Selain itu ia juga mengajak kepada pemilik toko yang ada
dilingkungannya agar ikut membantu mengumpulkan sampah kertas sisa aktifitas
dagangnya. Tidak lupa pula disampaikan dan disosialisasikan bahwa sampah-sampah
tersebut akan digunakan lagi menjadi bahan-bahan kerajinan rumah tangga.
Alhasil tidak sedikit dari warga sekitar yang ikut belajar tentang bagaimana
proses pengolahan sampah tadi menjadi barang bernilai ekonomis. Setelah
bahan-bahan terkumpul rani bersama warga yang berminat dalam proses pengolahan
ini mulai menggunting bahan kertas tadi sesuai ukuran. Selanjutnya kertas yang
telah digunting dilipat sesuai dengan modelnya yang barulah kemudian kertas
hasil lipatan tersebut dirangkai menjadi barang-barang atau perabotan rumah
tangga yang diinginkan. Langkah terakhir yaitu finishing yaitu dengan melapisi
rangkaian kertas dengan plastik transparan sebagai pelindung kertas dari air.
Setelah dilapisi maka dapat dipastikan hasil-hasil kerajinan tadi dapat
bertahan lama. Sedangkan untuk pemasarannya untuk sementara hanya mampu
mencukupi kebutuhan warga sekitar dikarenakan keterbatasan tenaga kerja dan sarana.
Adapun kisaran harga yang ditawarkan mulai dari Rp.10.000,- sampai dengan
Rp.50.000,- tergantung pada bentuk, ukuran dan kerumitan proses pembuatannya.
Patut dijadikan
inspirasi bagi kita semua bahwa ide kreatif dan kemauan untuk berbuat akan
mampu mengantarkan kita pada kesuksesan pribadi dan kesuksesan sosial.(c_benk vh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar