KM All In One

KM Serambi Brang rea melayani aneka Jasa seperti Instal Ulang Leptop, Print, Internet, Pulsa, Cetak Foto, Cetak Undangan, Laundry, Menjual/Menerima Pesanan Aneka Kue. Sekretariat : Jl. Baso Busing Desaberu Dsn Dangar Permai Hp: 081915984745/085338575577

Kamis, 27 September 2012

PETANI UBI JALAR GAGAL PANEN


Panjangnya musim kemarau membuat para petani berpikir keras, jika harus menanam padi dapat dipastikan tanaman padi akan rusak karena kekurangan air. Oleh karenanya petani mencoba peruntungan dengan menanami lahan sawah mereka dengan tanaman ubi jalar. Akan tetapi peruntungan ternyata masih jauh dari petani, panen dengan hasil memuaskan hanya menjadi mimpi yang mana ubi jalar yang mereka tanam terserang hama.
Inaq Azizah adalah seorang petani ubi jalar di desa beru. Ia harus memanen tanaman ubinya lebih awal karena jika tidak, dapat dipastikan kerugian akan semakin besar. Berikut ini disajikan beberapa informasi tentang penyakit umum yang menyerang tanaman ubi jalar sehingga nantinya diharapkan ada antisipasi dari petani serta mengetahui teknik penanggulangannya.

Sumber: deputi menristek pendayagunaan dan pemasyarakatan ilmu pengetahuan dan teknologi
Hama
a)Penggerek Batang Ubi Jalar Stadium hama yang merusak tanaman ubi jalar adalah larva (ulat). Cirinya adalahmembuat lubang kecil memanjang (korek) pada batang hingga ke bagian ubi. Didalam lubang tersebut dapat ditemukan larva (ulat).
Gejala : terjadi pembengkakanbatang, beberapa bagian batang mudah patah, daun-daun menjadi layu, danakhirnya cabang-cabang tanaman akan mati.
Pengendalian:
(1) rotasi tanamanuntuk memutus daur atau siklus hama;
 (2) pengamatan tanaman pada stadiumumur muda terhadap gejala serangan hama: bila serangan hama >5 %, perludilakukan pengendalian secara kimiawi;
(3) pemotongan dan pemusnahan bagiantanaman yang terserang berat;
(4) penyemprotan insektisida yang mangkus dansangkil, seperti Curacron 500 EC atau Matador 25 dengan konsentrasi yangdianjurkan.

b)Hama Boleng atau LanasSerangga dewasa hama ini (Cylas formicarius Fabr.) berupa kumbang kecil yangbagian sayap dan moncongnya berwarna biru, namun toraknya berwarna merah.Kumbang betina dewasa hidup pada permukaan daun sambil meletakkan telur ditempat yang terlindung (ternaungi). Telur menetas menjadi larva (ulat),selanjutnya ulat akan membuat gerekan (lubang kecil) pada batang atau ubi yangterdapat di permukaan tanah terbuka.
Gejala: terdapat lubang-lubang kecil bekasgerekan yang tertutup oleh kotoran berwarna hijau dan berbau menyengat. Hamaini biasanya menyerang tanaman ubi jalar yang sudah berubi. Bila hama terbawaoleh ubi ke gudang penyimpanan, sering merusak ubi hingga menurunkankuantitas dan kualitas produksi secara nyata.
Pengendalian:
(1) pergiliran ataurotasi tanaman dengan jenis tanaman yang tidak sefamili dengan ubi jalar,misalnya padi-ubi jalar-padi;
(2) pembumbunan atau penimbunan guludan untukmenutup ubi yang terbuka;
(3) pengambilan dan pemusnahan ubi yang terseranghama cukup berat;
(4) pengamatan/monitoring hama di pertanaman ubi jalarsecara periodik: bila ditemukan tingkat serangan > 5 %, segera dilakukan tindakanpengendalian hama secara kimiawi;
(5) penyemprotan insektisida yang mangkusdan sangkil, seperti Decis 2,5 EC atau Monitor 200 LC dengan konsentrasi yang
dianjurkan;
(6) penanaman jenis ubi jalar yang berkulit tebal dan bergetah banyak;
(7) pemanenan tidak terlambat untuk mengurangi tingkat kerusakan yang lebihberat.

c)Tikus (Rattus rattus sp)Hama tikus biasanya menyerang tanaman ubi jalar yang berumur cukup tua atausudah pada stadium membentuk ubi. Hama Ini menyerang ubi dengan caramengerat dan memakan daging ubi hingga menjadi rusak secara tidak beraturan.Bekas gigitan tikus menyebabkan infeksi pada ubi dan kadang-kadang diikutidengan gejala pembusukan ubi.
Pengendalian:
(1) sistem gerepyokan untukmenangkap tikus dan langsung dibunuh;
(2) penyiangan dilakukan sebaikmungkin agar tidak banyak sarang tikus disekitar ubi jalar;
(3) pemasangan umpanberacun, seperti Ramortal atau Klerat.

Penyakit

a)Kudis atau Scab
Penyebab: cendawan Elsinoe batatas.
Gejala: adanya benjolan pada tangkaisereta urat daun, dan daun-daun berkerut seperti kerupuk. Tingkat serangan yangberat menyebabkan daun tidak produktif dalam melakukan fotosintesis sehinggahasil ubi menurun bahkan tidak menghasilkan sama sekali.
Pengendalian:
(1)pergiliran/rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup penyakit;
 (2) penanaman ubi jalar bervarietas tahan penyakit kudis, seperti daya dan gedang;
(3) kultur teknikbudi daya secara intensif;
(4) penggunaan bahan tanaman (bibit) yang sehat.

b)Layu fusarium
Penyebab: jamur Fusarium oxysporum f. batatas.
Gejala: tanaman tampak lemas,urat daun menguning, layu, dan akhirnya mati. Cendawan fusarium dapatbertahan selama beberapa tahun dalam tanah. Penularan penyakit dapat terjadimelalui tanah, udara, air, dan terbawa oleh bibit.
Pengendalian:
(1) penggunaanbibit yang sehat (bebas penyakit);
(2) pergiliran /rotasi tanaman yang serasi disuatu daerah dengan tanaman yang bukan famili;
(3) penanaman jenis atauvarietas ubi jalar yang tahan terhadap penyakit Fusarium

c)VirusBeberapa jenis virus yang ditemukan menyerang tanaman ubi jalar adalah InternalCork, Chlorotic Leaf Spot, Yellow Dwarf.
Gejala: pertumbuhan batang dan dauntidak normal, ukuran tanaman kecil dengan tata letak daun bergerombol di bagianpuncak, dan warna daun klorosis atau hijau kekuning-kuningan. Pada tingkatserangan yang berat, tanaman ubi jalar tidak menghasilkan.
Pengendalian:
(1)penggunaan bibit yang sehat dan bebas virus;
(2) pergiliran/rotasi tanamanselama beberapa tahun, terutama di daerah basis (endemis) virus; (3)pembongkaran/eradikasi tanaman untuk dimusnahkan.

d)Penyakit Lain-lainPenyakit-penyakit yang lain adalah, misalnya, bercak daun cercospora oleh jamurCercospora batatas Zimmermann, busuk basah akar dan ubi oleh jamur Rhizopusnigricans Ehrenberg, dan klorosis daun oleh jamur Albugo ipomeae pandurataSchweinitz.
Pengendalian:
dilakukan secara terpadu, meliputi perbaikan kulturteknik budi daya, penggunaan bibit yang sehat, sortasi dan seleksi ubi di gudang,dan penggunaan pestisida selektif.
Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita. (c_benk vh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar